ZONASULTRA.COM, KENDARI – Eks komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) La Ode Muhammad Syarif lewat akun Twitter-nya, mempertanyakan sumber anggaran cetak foto Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi di karung pembungkus bantuan bencana Covid-19.
Dalam kicauannya, La Ode Syarif menanyakan berapa ongkos cetak foto di setiap kantung itu. Dia menyatakan bahwa itu bantuan pemerintah pakai uang rakyat, tidak pakai uang pribadi. Kalau pakai uang pribadi pun, lebih mulia tidak pakai foto.
Dikonfirmasi terpisah, La Ode Muhammad Syarif menegaskan bahwa tidak pantas Gubernur Sultra mencetak foto di bungkusan bantuan seperti itu. Menurut Syarif, biaya cetak itu bisa dibelikan kebutuhan pokok masyarakat.
“Karena biaya untuk pembuatan karung/kantong itu sebenarnya bisa dipakai untuk membeli kebutuhan pokok masyarakat. Bantuan buat pandemi Covid-19 jangan dijadikan ajang pamer kebajikan karena Allah Swt tidak menyukai orang yang ‘riya’,” kata La Ode Syarif saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Selasa (5/5/2020).
Menanggapi hal itu, Gubernur Sultra Ali Mazi mengaku bantuan tersebut berasal dari masyarakat Sultra. Dia tidak mengetahui siapa yang mencetak foto tersebut, apalagi sumber anggaran tersebut. Dia pun berujar bahwa anggaran itu dari langit bahkan dia meminta menanyakan hal itu pada rumput yang bergoyang.
“Ya ko cek aja, kan ko bisa telusuri. (Ceknya di mana?) Ya gak tau, kenapa ko tanya saya, la untuk apa, publik untuk apa tahu. Gak tahu tanya aja (jumlah logistiknya). Tanya aja pada rumput yang bergoyang,” jelas Ali Mazi saat ditemui di Rumah Jabatan Gubernur Sultra usai pelantikan Wakil Wali Kota Kendari Siska Karina, Rabu (6/5/2020).
“Sablon karung tanya aja siapa yang sablon itu. Nggak tahu, Dari langit (anggarannya). Yang jelas kita jalankan tidak ada kesalahan, yang jelas kita transparan,” ujar Ali Mazi.
Kader Partai Nasdem ini, justru berbalik mengeluhkan pihak yang mempersoalkan gambar di karung pembungkus bantuan itu. Sebab, dirinya beralasan tidak ada unsur politis karena tak bisa maju lagi sebagai gubernur. (A)
Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma