ZONASULTRA.COM, BURANGA – Pembuatan gula aren (gula merah) binaan Polsek Bonegunu di Desa Bubu, Bubu Barat, dan Lahumoko Kecamatan Kambowa, Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini masih terhenti. Hal itu disebabkan oleh bencana bajir yang melanda wilayah tersebut beberapa pekan lalu.
Kapolsek Bonegunu IPDA Sunarton mengatakan, arus banjir yang melanda lokasi pembuatan gula aren cukup deras, sehingga tempat pengolahan itu menjadi rusak. Praktis, 16 orang pengolah binaanya itu harus berhenti bekerja untuk sementara waktu.
“Untuk pembuatan gula merah masih tetap, tapi pengaruh banjir kemarin mereka berhenti karena lokasi tempat pembuatannya disapu banjir di Dhempa (nama lokasi),” ungkap Sunarton, Sabtu (17/6/2017).
Meski begitu, untuk meningkatkan jumlah produk yang dihasilkan warga binaanya, Sunarton sudah menyediakan kuali/wajan yang berukuran lebih besar dari sebelumnya. Rencananya, wadah tersebut akan diberikan setelah kondisi cuaca mulai membaik.
(Berita Terkait : Banjir Kembali Menerjang, Ratusan Hektar Sawah Di Butur Terendam)
“Saya sudah siapkan lagi kuali/wajan ukuran besar yang kwalitas bagus, namun saya belum bawakan masyarakat disana karena pengaruh hujan,” jelasnya.
Produk yang dihasilkan, lanjutnya, telah dipasarkan di Buton Utara dan Kota Baubau. Namun karena turunnya jumlah produksi, gula aren hanya dapat melayani wilayah Butur.
“Jadi, masyarakat yang buat gula hari ini dijual disekitaran Buton Utara saja, karena sudah banyak yang beli di sana,” terangnya. (B)
Reporter: Irsan Rano
Editor : Abdul Saban