ZONASULTRA.ID, WANGGUDU- Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berkalaborasi dengan Dinas Ketapang, Kabupaten Konawe Utara (Konut) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka menjaga stabilitasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di Kabupaten Konut.
Kegiatan gerakan pangan murah ini bertempat di Lapangan Upacara kantor Bupati Konut. Untuk kegiatan gerakan pangan murah di laksanakan selama tiga hari mulai pada 3 sampai 6 Desember 2024.
Dalam GPM ini pihak Dinas Ketapang Provinsi Sultra menyediakan sembilan bahan pokok seperti beras, terigu, telur, bawang, minyak, dan gula dengan harga subsidi lebih rendah dari harga pasar.
Wakil Bupati Konut, Abu Haera sangat mengapresiasi adanya kegiatan GPM ini yang di selenggarakan oleh Dinas Ketapang Provinsi Sultra, dalam rangka menekan inflasi di Kabupaten Konut.
“Alhamdulillah untuk inflasi di Kabupaten Konut, masih tetap terjaga karena kegiatan seperti inilah Pemda Konut juga telah melaksanakan pasar murah melalui tiga Dinas diantaranya Dinas Ketapang, Sosial dan Perdagangan,” katanya saat diwawancarai usai kegiatan tersebut
Ketua Koni Konut itu mengukapkan antusias masyarakat dalam kegiatan tersebut terlihat dari kedatangan warga untuk memanfaatkan kesempatan ini. Ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk menekan inflasi, mengurangi stunting, dan mengatasi kemiskinan ekstrem.
Dimana, pemerintah daerah Kabupaten Konut telah menyiapkan dua program, yaitu pasar murah dan GPM, sebagai strategi untuk menekan inflasi di wilayah Kabupaten Konut secara keseluruhan.
“Saya berharap melalui gerakan pangan murah ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka pendek bagi masyarakat,” ungkapnya
Kepala Dinas Ketapang Konut, Asripin menyebutkan ini dilakukan demi menekan inflasi agar masyarakat mendapatkan bahan pokok yang murah.
Ini merupakan sebagai langkah pemerintah daerah yang telah menganggarkan melalui Dinas Ketapang yang akan di lakukan berbagai macam pelaksanaannya.
“Dengan menawarkan harga pangan yang terjangkau bagi warga dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka tanpa harus khawatir terhadap lonjakan harga yang biasanya terjadi pasca bencana,” bebernya.
Reporter: Sutarman