Dinas Pariwisata Mubar Usulkan Penataan Destinasi Wisata 2019

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Muna Barat Abdul Nasir Kola
Abdul Nasir Kola

ZONASULTRA.COM, LAWORO – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengusulkan penataan destinasi wisata untuk tahun 2019. Usulan ini terdiri dari penataan destinasi wisata alam ke Kementerian Pariwisata dan wisata budaya ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Muna Barat Abdul Nasir Kola mengatakan, khusus destinasi wisata alam, ada beberapa titik yang menjadi perhatian khusus, diantaranya Permandian Matakidi, Permandian Kaaghi, Permandian Wakante, Danau Kasiono Or, Pantai Pajala, Pulau Indo, Tracking Mangrove Waoukuni dan Makaramba.

“Kalau di Permandian Matakidi kita fokuskan pada pembuatan panggung pertunjukan, pergola, gazebo, pemagaran, pelataran parkir, dan penyediaan lahan untuk pusat jajanan dan cinderamata. Kalau di Permandian Kaaghi kita akan buat pemagaran, kamar mandi, ruang ganti dan pelataran parkir. Kalau Danau Kasiono Or itu kita hanya buat pergola dan gazebo,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (29/3/2018).

Sementara untuk Pantai Pajala ada pembuatan bangunan kuliner, pengadaan banana boat, pergola dengan panggung pertunjukan dan pembuatan kamar mandi dan WC. Kemudian di Pulau Indo dan Pulau Masaringan ada pembangunan dermaga, menara pandang, vila, tambahan pergola laut dua unit.

“Pantai Pajala dan Pulau Indo ini merupakan salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi masyarakat ketika berlibur. Tahun ini juga kita sudah mulai bangun, dan kita targetkan penataannya selesai tahun 2019,” terangnya.

Untuk destinasi wisata budaya, Nasir Kola mengusulkan dua benteng budaya yang terletak di Desa Madampi yaitu benteng Lapadaku, pembangunan prototipe rumah adat 9 etnis di Benteng Tiworo

“Pembangunan prototipe rumah adat sembilan etnis tersebut adalah rumah adat etnis Bajo, Muna, Bali, Sunda, Jawa, Tolaki, Bugis, Buton, dan Nusa Tenggara. Ini juga kita targetkan selesai tahun 2019. Kawasan tersebut akan dijadikan pengembangan budaya multi etnis di Mubar,” terangnya.

Kata Nasir, program tersebut merupakan usulan dari masyarakat melalui musrembang tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten. Kemudian program ini akan dipresentasikan pada saat pra musrenbang regional Sulawesi di Gorontalo. Ia berharap usulan tersebut bisa tembus sampai tingkat musembang nasional.

Nasir juga yakin pengembangan destinasi wisata di Mubar akan menjadikan daerah tersebut dikenal luas, baik tingkat nasional maupun mancanegara. (B)

 


Reporter: Laode Pialo
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini