ZONASULTRA.COM, LAWORO -Sepanjang bulan Januari dan Februari 2019, tercatat delapan pasien penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna Barat (Mubar).
Penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Tiworo Tengah dan kecamatan Tiworo Kepulauan (Tikep). Untuk, kecamatan Tiworo Tengah ada lima orang tepatnya di Desa Mekar Jaya, sedangkan kecamatan Tikep ada tiga orang penderita yang terdapat di Kelurahan Waumere dan Desa Sido Makmur.
Kepala Dinkes Mubar, Hidayat mengatakan, dengan temuan pasien DBD itu pihaknya langsung bergerak cepat melakukan fogging di wilayah yang ditemukan DBD ini.
“Dari delapan kasus ini, di desa Mekar Jaya yang paling banyak ditemukan menderita DBD yakni lima orang dengan rincian dua orang anak-anak dan tiga orang dewasa. Untuk di Kelurahan Waumere yakni satu anak dan satunya orang dewasa, sedangkan di Desa Sido Makmur yakni satu orang dewasa,” kata Hidayat melalui telepon selulernya, Sabut (9/2/2019).
Kata Hidayat, terkait DBD ini, pihaknya tidak tinggal diam, langkah-langkah pencegahan terus dilakukan. Baik penyuluhan di setiap puskesmas, melakukan pembersihan lingkungan, membagikan serbuk abate ke masyarakat dan melakukan fogging.
“Kita sudah lakukan foging di wilayah yang ditemukannya penderita DBD dan kita lakukan foging sebanyak dua kali. Selain melakukan fogging, kita juga melaksanakan program 3 M,” tuturnya.
Dia menambahkan, kedelapan penderita DBD tersebut sudah mendapatkan langsung perawatan di RSUD setempat. “Dan Alhamdulillah penderita tersebut sudah sembuh dari penyakit DBD ini,” ungkapnya.
Untuk itu, Hidayat mengimbau kepada seluruh Puskesmas untuk melakukan sosialisasi hidup sehat dengan melakukan pembersihan-pembersihan lingkungan yang rawan DBD ini.
“Kita petakaan di Mubar ini ada dua wilayah yang rawan DBD yakni Kecamatan Tiworo Tengah dan Tikep. Karena, hampir setiap tahun di wilayah ini ditemukan penderita DBD,” jelasnya. (b)