Diprotes Kasek, Ini Alasan Dikbud Buteng Tak Libatkan Siswa SMA di Kegiatan Pemda

Diprotes Kasek, Ini Alasan Dikbud Buteng Tak Libatkan Siswa SMA di Kegiatan Pemda
Para kepala sekolah SMA/SMK di Kabupaten Buton Tengah

ZONASULTRA.COM, LABUNGKARI – Belasan kepala SMA sederajat di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak terima dengan pernyataan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Buteng, Hasan Tali yang menuding mereka tidak mau terlibat dalam kegiatan pemda.

Hasan Tali ragu para kepala sekolah SMA ini akan menurunkan siswanya sebagai peserta tari kolosal dalam kegiatan Festival Tujuh Teluk sebagai rangkaian peringatan hari jadi Buteng yang keempat tahun ini.

“Kami tidak setuju dengan pernyataan (Hasan Tali) yang meragukan kemauan kami untuk terlibat dalam kegiatan pemda. Kami ingin dilibatkan dalam semua kegiatan, utamanya kegiatan yang ada di bawah dinas pendidikan kabupaten,” ungkap Saruji, perwakilan kepala sekolah.

Saruji juga membantah isu yang beredar jika para kasek, baik SMA maupun SMK di Buteng sudah tidak mau bekerjasama dengan pemda pasca pengalihan tata kelola SMA sederajat ke diknas provinsi.

“Informasi itu tidak benar, kita sebenarnya sudah sejak lama menunggu. Kami ingin dilibatkan dalam semua kegiatan, utamanya kegiatan yang ada di bawah Dikbud Buteng hanya selama ini kami tidak mendapatkan undangan,” jelasnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Dikbud Buteng Hasan Tali mengaku jika pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak SMA dan SMK kala ada kegiatan yang membutuhkan keterlibatan mereka, meski tata kelola SMA dan SMK sudah diambil alih provinsi.

Namun sejumlah sekolah saat dibutuhkan terkadang enggan menanggapi permohonan bantuan dari Dikbud Buteng. Atas dasar ini Dikbud Buteng enggan menghubungi para sekolah SMA dan SMK yang ada di daerah itu untuk terlibat membantu pemda. Salah satunya menyukseskan Festival Tujuh Teluk yang akan dihelat pada Juli 2018.

“Kemarin waktu upacara Hardiknas pernah saya meminta bantuan personel penyanyi di salah satu SMA sederajat yang ada di sini, namun itu tidak ditanggapi serius,” ungkap Hasan di ruang kerjanya, Kamis (24/5/2018)

Tambah Hasan Tali, tata kelola SMA dan SMK sudah masuk di ranah dikbud provinsi, sehingga pihaknya menganggap jika Dikbud Buteng tidak melanggar jika tidak melibatkan mereka dalam kegiatan tari kolosal Festival Tujuh Teluk nanti, apalagi proses latihannya membutuhkan waktu yang panjang. (B)

 


Reporter: CR4
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini