ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Salah seorang pengunjuk rasa pembangunan asrama mahasiswa Konawe Selatan (Konsel) di Kendari, Ilman, melaporkan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ke Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Rabu (4/9/2019) kemarin.
Hal itu berdasarkan bukti laporan Nomor: LP/444/IX/2019/SPKT Polda Sultra, warga desa Amondo Kecamatan Palangga Selatan itu melaporkan oknum Pol PP berinisial MR, dengan dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap dirinya saat melakukan unjuk rasa di depan kantor DRPD Konsel pada Senin (2/9/2019) lalu.
Baca Juga : Aksi Tuntut Pembangunan Asrama Mahasiswa Konsel Ricuh, Pengunjuk Rasa Terluka
Ilman mengatakan, dirinya membawa saksi dan sejumlah barang bukti visual berupa foto dan potongan video yang viral di media sosial saat melaporkan MR.
“Ada juga bukti visum saya serahkan, karena kaki saya bengkak, lengan juga paha punggung saya memar, kepala saya luka sampai harus dijahit. Sekarang saya sering pusing dan merasakan sakit di tubuh kalau mau beraktivitas,” kata Ilman kepada Zonasultra.com saat dihubungi via telepon, Kamis (5/9/2019).
Ilman menceritakan, saat kejadian itu ia tak bisa melihat berapa jumlah orang yang memukulinya. Sebab, saat ditarik aparat, ia langsung tunduk dan melindungi wajahnya dengan bajunya. Ia berharap polisi dapat mengungkap semua pelaku yang memukulinya saat itu.
“Untuk saat ini dari sejumlah barang bukti yang saya lihat baru MR ini yang saya tahu, yang lain saya tidak kenal. Tapi saya tetap berharap polisi bisa mengungkap semuanya,” harapnya.
Ilman bercerita, saat aksi berlangsung ia berperan sebagai sopir mobil pick up yang membawa pengeras suara massa pengunjuk rasa. Di saat barisan demonstrasi kacau ia ditarik dari dalam mobil oleh polisi dan langsung dikeroyok oleh beberapa oknum aparat. Belakangan MR diketahui turut melakukan pemukulan.
Baca Juga : Pelantikan Anggota DPRD Konsel Diwarnai Demonstrasi
Selain itu, David yang menyaksikan kejadian ikut mendampingi Ilman saat melaporkan MR. Ia mengaku melihat langsung MR melakukan pemukulan tersebut. David menyebutkan MR menendang Ilman sebanyak dua kali.
“Kan saya duluan yang ditarik ke dalam dan dipukul, setelah itu Jefry terakhir Ilman. Sementara posisiku sudah di dalam duluan, jelas toh saya liat yang pake baju provos Satpol pp yang memukul itu saya sempat lihat namanya itu (MR) karena pas di depanku dia menyerang,” tutur David.
Ia mengaku, sudah tak ingat selain MR yang melakukan pemukukan, pasalnya saat itu ia juga mengalami pusing akibat aksi pemukulan yang dilaminya.
“Saya ingat cuma dia (MR) karena setelah lihat MR itu, saya tidak fokus lagi, saya rasa pusing Jefri juga saya lihat sudah berdarah. Pokoknya waktu itu saya cuma pasrah kebingungan,” ujarnya.
Baca Juga : Pembangunan Asrama Mahasiswa Jadi Perhatian Tokoh Politik Konsel
Sebelumnya, massa demonstran menuntut pembangunan asrama mahasiswa daerah Konsel di Kota Kendari berakhir ricuh di depan gedung DPRD Konsel. Tembakan gas air mata oleh polisi sempat dikeluarkan polisi, massa juga menghujani aparat dengan batu.
Kericuhan ini berawal saat massa pengunjuk rasa berupaya untuk masuk ke halaman kantor DPRD Konsel, namun diblokade oleh aparat karena di dalam gedung DPRD tersebut sedang berlangsung acara pelantikan anggota DPRD periode 2019-2024.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Pemerintah Daerah (Pemda) Konsel, Amran Aras saat dihubungi via Whatsapp untuk dimintai tanggapanya enggan untuk membalas pesan awak media ini. (a)
Kontributor : Erik Ari Prabowo
Editor : Kiki