Direktur Keuangan Perum Bulog Sebut Sultra Berpotensi Jadi Lumbung Padi

Direktur Keuangan Perum Bulog Sebut Sultra Berpotensi Jadi Lumbung Padi
Sulawesi Tenggara (Sultra) dikonsep menjadi lumbung padi yang besar di Pulau Sulawesi menyusul Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar).(Ismu/Zonasultra.id)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Sulawesi Tenggara (Sultra) dikonsep menjadi lumbung padi yang besar di Pulau Sulawesi menyusul Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar).

Direktur Keuangan Perum Bulog Pusat, Bagya Mulyanto mengatakan bahwa Sultra memiliki potensi untuk menjadi lumbung padi atau tempat menyimpan hasil panen. Lumbung pangan tersebut nantinya akan berperan untuk mengatasi kekurangan pangan pada saat petani mengalami gagal panen atau pada saat musim paceklik.

“Kita harap ke depan begitu,” ucapnya dalam Reses DPR RI di komplek pergudangan Perum Bulog Punggaloba Kantor Wilayah Provinsi Sultra pada Senin (20/02/2023).

Ia meminta institusi yang terkait dengan stabilisasi sandang pangan seperti Kementerian Pertanian, Bulog, BI dan Ketahanan Pangan bisa bersinergi, sehingga ketersediaan jadi tepat, mengingat beras menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar.

Kata Bagya, penyerapan untuk Sultra terhadap beras operasi pasar atau SPHP sebesar 6.700 ton sedangkan untuk bencana alam, Perum Bulog menyiapkan sebanyak 600 ton dan anggaran untuk ASN sebanyak 7,9 ton beras.

Saat ini, Sultra memiliki 4.161 ton beras terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 3.804 ton dan beras komersial 358 ton.

Adapun rinciannya yaitu beras di Kanwil Bulog Sultra 479 ton beras terdiri dari beras CBP sebanyak 235 ton dan beras komersial 245 ton. Kantor Cabang Pembantu (KCP) Baubau memiliki 403 ton beras terdiri dari 370 ton beras CBP dan beras komersial 33 ton.

Kantor Cabang Unaaha 1.237 ton beras terdiri dari 1.242 ton beras CBP dan beras komersial 35 ton. KCP Bombana memiliki 849 ton beras terdiri dari beras CBP 848 ton dan beras komersial 1 ton.

KCP Raha memiliki 547 ton beras terdiri dari 504 beras CBP dan 43 ton beras komersial. KCP Kolaka memiliki 605 ton beras terdiri dari beras CBP 604 ton dan beras komersial 1 ton.

Anggota Komisi IV DPR RI Salam Fahri mengapresiasi kolaborasi antara Pemda Sultra dengan Bulog. Kata dia, hal itu terlihat dari laporan-laporan ketersediaan stok pangan yang ada di Sultra dapat dikelola dengan baik, bahkan hingga menyetoknya ke berbagai daerah di Indonesia.

“Tanpa Bulog, pangan Indonesia berbahaya. Begitu dilaporkan, kami yakin dan percaya Sultra ini dapat memasok kebutuhan pangan, khususnya padi gabah khusus di wilayah timur, bahkan bisa sampai ke ibukota,” ujarnya. (B)

Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini