Dirjen Holtikultura: HPS di Sultra Momentum Kebangkitan Pangan Sagu dan Kakao

Jenderal (Dirjen) Hortikultura Prihasto Setyanto
Prihasto Setyanto

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Prihasto Setyanto berharap perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke -39 yang dilaksanakan di Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi momentum terbaik. Hal itu lantaran peringatan HPS kali ini tidak hanya diikuti oleh pemerintah se Indonesia, namun juga seluruh anggota PBB.

Menurutnya, terpilihnya Sultra sebagai tuan rumah HPS menjadi momen kebangkitan komuditas sagu. Terlebih sagu merupakan komoditas sumber karbohidrat pangan alternatif masa depan, dan menjadi tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim.

Baca Juga : Warga Kendari Diharapkan Jadi Tuan Rumah yang Baik pada HPS 2019

“Berbeda dengan tanaman sumber pangan lainnya, yang mudah terpengaruh perubahan iklim. Artinya kebutuhan akan pangan utama bisa diperoleh dari komoditas ini, dan kita perlu perhatikan teknologi pasca panennya. Karena sagu sangat potensial, sagu yang ada di Papua, Maluku, Sumatera dan Kalimantan itu luar biasa. Indonesia kaya akan aneka macam panganan sagu. Ini adalah kearifan lokal yang kita miliki dan prospektif,” ucap Anton dalam releasenya, Rabu (30/10/2019).

Ia pun berharap, mindset bahwa sagu hanya menjadi masakan orang timur harus diubah. Sebab berbicara lumbung pangan dunia, jangan hanya berbicara beras, akan tetapi terdapat sagu, ubi, jagung bahkan sukun. Pangan-pangan tersebut nantinya akan ikut disajikan pada perayaan HPS di Sultra. Utamanya terhadap aneka olahan sagu yang menjadi dijadikan berbagai jenis olahan panganan. Terlebih dari berbagai segi kesehatan, sagu lebih baik dari nasi.

Anton menambahkan, penyelenggaran HPS tahun ini memberikan manfaat yang luar biasa. Di lokasi acara puncak pelaksanaan HPS terdapat beberapa gelar teknologi, yang tentunya bisa menjadi referensi bagi para petani mengembangkan teknologi tepat guna.

Selain itu terdapat rangkaian kegiatan berupa seminar, temu bisnis, pameran dan aneka lomba yang berguna bagi petani dan masyarakat umum. Ditambah lagi kegiatan festival pangan lokal yang menampilkan produk komersial yang berbahan baku pangan lokal dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.

“Itu bertujuan untuk menumbuhkan kreatifitas dan inovasi, dalam membuat olahan pangan lokal yang menarik, bercita rasa tinggi, bernilai gizi, ekonomis. Dan puncak acara dilaksanakan pada tanggal 2 November 2019 dengan menampilkan komoditas utama yaitu kakao dan sagu,” bebernya.

Soal Kakao, lanjutnya, di Indonesia terdapat 1,7 juta hektare lahan produksi Kakao. Sedang untuk di Sulawesi sebanyak 1 juta hektare, serta terkhusus di Sultra sekitar 260 ribu hektare. Meski begitu, produktivitas Kakao sendrii masih rendah, sehingga hal itu yang nantinya akan menjadi tantangan pemerintah dalam menerapkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas Kakao di Indonesia.

“Oleh panitia pusat dan daerah menyebutkan bahwa kesiapan pelaksanaan hari puncak HPS di Sultra, sudah mencapai 90 persen. Baik dari kesiapan lokasi maupun kesiapan pelaksanaan, dan saat ini peserta daerah yang sudah konfirmasi kurang lebih 2.500 orang yang terdiri dari 34 Provinsi,” katanya.

Baca Juga : Gelar Teknologi HPS ke-39 Bakal Tonjolkan Proses Pengolahan Cokelat

Tamu-tamu yang dipastikan hadir itu, yakni 15 Gubernur, 3 Wakil Gubernur dan 57 Bupati/Walikota se Indonesia. Juga KTNA, petani dari wilayahnya masing-masing. Kegiatan ini juga akan dihadiri oleh 14 Duta Besar Negara Sahabat, 6 organisasi internasional yang dirangkaikan dengan acara Diplomatic Tour dengan melaksanakan kunjungan lapangan ke Desa Labela, Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe.

“Tentunya ini menjadi kebanggaan dan penghargaan bagi masyarakat Sultra, untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan HPS. Oleh karena itu mari kita bahu membahu menyukseskan acara ini,” tutupnya.(b)

 


Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Abd Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini