ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Bupati Wakatobi, Arhawi dan Wakilnya Ilmiati Daud dikabarkan telah bergabung dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Sultra Tony Herbiansyah dalam kegiatan silaturahmi dan konsolidasi struktur partai, komisi saksi NasDem, dan bakal calon legislatif (Bacaleg) se-Sultra yang digelar Minggu (25/3/2018) di Hotel Clarion Kendari.
Dalam acara tersebut Arhawi dan Ilmiati Daud tidak sempat hadir, namun menurut Tony Herbiansyah, dua tokoh Wakatobi tersebut telah bergabung ke Partai NasDem bersama-sama dengan Bupati Muna Barat, Bupati Bombana, dan Wakil Bupati Kolaka.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud mengaku memang ada yang diutus dari Partai NasDem untuk bertemu dirinya, namun belum sempat bertemu.
“Jadi belum ada konfirmasi lebih lanjut dan rupanya kemarin ada undangan dalam rangka menghadiri kunjungan Pak Surya Paloh. Tapi saya harus mengawal acara musyawarah perencanaan pembangunan. Jadi belum ada konsolidasi apa-apa dengan NasDem,” kata Ilmiati ditemui di Wangi-wangi, Selasa (27/3/2018).
Dikatakan, sebenarnya tawaran bergabung ke NasDem itu sudah lama. Dari awal ia dilantik, sudah banyak pinangan dari beberapa partai besar.
“Cuma waktu itu saya bilang kalau saya mau fokus mengabdi dan berkarya dulu untuk daerah. Ini kan sudah memasuki tahun kedua, saya juga belum ketemu Pak Bupati mau minta izin untuk menentukan sikap politik saya dengan bergabung di salah satu partai,” kata wanita dari jalur nonpartai ini.
“Kalau dengan keluarga dan teman-teman itu sudah dibangun diskusi mengenai hal itu (partai). Tapi tidak bisa kita putuskan secepat itu. Tanpa bendera pun saya tetap mendedikasikan diri untuk Wakatobi. Memang untuk saat ini tinggal saya yang belum bergabung, itu karena masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan,” tambahnya.
Sementara Bupati Wakatobi Arhawi belum bisa dikonfirmasi karena masih berada di luar daerah. Arhawi resmi mundur dari Ketua DPD PAN Wakatobi periode 2016-2021 sejak dirinya mendatangani langsung surat pengunduran diri dari PAN di atas materai 6000, pada 21 Februari 2018.
Sikap ini ia ambil karena PAN Sultra dinilai tidak lagi sebagai partai reformis. (B)