ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bakal calon walikota Kendari Muhammad Zayat Kaimuddin atau yang akrab disapa Derik, menanggapi isu negatif yang menyerangnya. Isu tersebut tentang masa lalunya yang pernah menjadi terpidana korupsi, gosip perselingkuhan, dan tuduhan jadi pemakai narkoba.
Derik mengatakan namanya manusia pasti memiliki kebaikan dan keburukan, bedanya ada yang sengaja diumbar dan ada yang tidak. Dalam dunia politik isu negatif harus ditanggapi secara bijak dan tidak perlu ditanggapi berlebihan.
Mengenai isu korupsi, sudah tidak menjadi masalah karena masa hukuman sudah selesai sejak 2002 lalu dan masa hukuman tidak sampai 5 tahun sehingga dalam undang-undang masih dibolehkan untuk maju dalam pemilu.
Untuk isu selingkuh, Derik tegas membantahnya dan untuk dituduh pengguna narkoba Derik juga menampiknya. Derik mengaku sudah menjalani pemeriksaan urine pada saat menjabat Penjabat Bupati Muna (2014-2015). Yang diperiksa mulai dari rambut, darah dan urin, hasilnya negatif narkoba.
“Masa lalu saya itu biasa, sebenarnya banyak yang memiliki aib tapi kan tidak baik kalau kita umbar. Saya tidak mau tuduh orang tapi memang ada yang sengaja mengangkat isu itu. Tapi saya tidak mau tanggapi itu, anjing menggonggong kafilah jalan terus,” kata Derik di Kendari, Kamis (8/9/2016).
Mengenai Peraturan KPU yang tengah dirancang untuk pelarangan mantan terpidana korupsi maju pemilu, Derik mengaku optimis bisa maju dalam pemilihan walikota Kendari 2017. Selama undang-undang dan pengadilan tidak melarangnya untuk maju mencalonkan, maka Dewrik yakin akan lolos pencalonan.
“Bapak saya (La Ode Kaimuddin) dulu diisukan jadi PKI tapi tidak apa-apa juga. Akhirnya jadi gubernur juga,” ujar Derik.
Derik yang akan maju berpasangan dengan kader Demokrat Suri Syahria Mahmud saat ini sudah mengoleksi 11 kursi koalisi. Hanya saja baru 3 partai yang mengeluarkan SK Rekomendasi yakni Hanura (2), PPP (1), Demokrat (4), sementara PDIP (4) masih menunggu keluarnya SK. (B)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose