ZONASULTRA.ID, KENDARI – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek) pengelolaan daya tarik dan destinasi pariwisata secara berkelanjutan.
Kepala Dispar Provinsi Sultra H Belli mengatakan, pemerintah memberikan dukungan kuat atas pengelolaan itu. Dukungan pemerintah tak hanya dalam bentuk perencanaan, kebijakan, alokasi budget tapi sekaligus melalui penyusunan kerangka teknis atau modul yang bisa menjadi pegangan pemerintah dalam mengelola wilayah pariwisatanya.
Kata dia, pariwisata telah menjadi salah satu sektor andalan di wilayah Sultra. Pendapatan dari sektor ini tak hanya membantu peningkatan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat tapi juga menjadi pemasukan bagi pemerintah.
Sehingga untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan dukungan stakeholder untuk meningkatkan performa kunjungan wisata, lama tinggal dan tingkat pengeluaran wisatawan melalui program dan kegiatan prioritas pariwisata dan ekonomi kreatif yang berfokus pada upaya pemulihan sektor pariwisata.
Hal ini pun sebagai penyiapan destinasi penyangga KSPN wakatobi dan desa wisata, kalender event, peningkatan produktivitas ekonomi kreatif dan penyiapan SDM yang unggul.
Belli juga menyebutkan, pandemi covid19 dan paradigma pariwisata terbaru mengharuskan semua melakukan adaptasi yang menyeluruh dengan memasukkan aspek-aspek penting yaitu ketahanan destinasi dan industry (ressilent), konektivitas digital, investasi dan tenaga kerja, pariwisata berkelanjutan dan tata kelola destinasi kedalam kerangka kebijakan pengembangan pariwisata daerah.
Olehnya itu, Dispar Sultra berkomitmen melalui pelaksanaan bimtek pariwisata berkelanjutan di Kendari yang diikuti oleh sekitar 48 peserta perwakilan dari seluruh dinas pariwisata kabupaten/kota yang berada di wilayah daratan, Bappeda, Dinas Perikanan, serta beberapa perwakilan dinas lainnya. Kegiatan berlangsung 3 hari dari 24 hingga 27 November 2022 kemudian di Kota Baubau pada 5 hingga 8 Desember.
Tujuan Bimtek ini meningkatkan pemahaman para peserta terhadap tata kelola wilayah. Tim penyelenggara Bimtek memberikan ruang bagi peserta untuk memahami konsep tata kelola dari berbagai sudut pandang.
Baca Juga :
Dukung Perluasan Pasar Produk Ekraf Wakatobi, Dispar Sultra Gelar Workshop Kewirausahaan
Adapun sejumlah pembicara nasional dan international dihadirkan yakni dari Rhode Island University, Social Enterpreneur Ecotourism Nasional, dan ahli tata kelola wilayah yang memiliki pengalaman mengelola wilayah di Labuan Bajo.
“Kami juga menghadirkan ahli yang memiliki pengalaman mengelola keunikan wilayah dan mempromosikkan pariwisata di ranah international,” katanya.
Perwakilan Universitas Haluoleo (UHO), Wa Ode Iba yang merupakan alumni University of Rhode Island mengatakan, modul yang telah tersusun merupakan dokumen yang hidup dan interaktif.
Ia menambahkan, pihaknya berharap modul ini akan menjadi pegangan pemerintah dan membantu parapihak untuk bisa mengelola wilayahnya secara berkelanjutan. (*)
Editor: Ilham Surahmin