Dispar Sultra Kembangkan Obyek Wisata Peninggalan Gubernur Alala

1605
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sultra I Gede Panca

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal menghidupkan kembali sejumlah obyek wisata yang berada di Jalur Wawombalata, Mandonga ke Pantai Batu Gong hingga Pantai Toronipa, Kabupaten Konawe.

Sejumlah obyek wisata itu akan dijadikan sebagai kawasan startegi wisata terpadu yang aksesnya dekat dengan Kota Kendari.

Adapun titik obyek wisatanya adalah Pantai Batu Gong, Konservasi Kima Toli-toli, Wawobungi Wisata yang saat ini di kelala oleh orang luar Mr. Kevin, Permandian Alam Toli-toli, Bintang Samudera, Teluk Soropia, Pantai Toronipa serta Pulau Bokori.

Kepala Dispar Provinsi Sultra I Gede Panca bersama jajaran staf kemarin telah melakukan kunjungan ke sejumlah titik wisata tersebut untuk menginvetarisir aset pemerintah, melihat potensi apa yang bisa dikembangkan dan menjadi nilai jual dari setiap lokasi wisata.

Salah satunya obyek wisata milik Pemprov Sultra yang sempat menjadi primadona tahun 1986 hingga 2006 silam yakni Permandian Alam Toli-toli.

Kolam Permandian Toli-Toli

Permandian ini dibangun pada zaman pemerintah Gubenrur Alala dan Kaimudin, bahkan Bj Habibie mantan Presiden pada waktu itu pernah berkunjung ke lokasi dan menandatangani sebuah prasasti, namun sayangnya monumen sudah ditumbuhi semak belukar.

Prasasti Bj Habibie

Pada lokasi ini juga terdapat kolam permandian anak-anak yang airnya bersumber dari pegunungan sekitar dan dulu masyarakat mengenal lokasi ini dengan sebutan cekdam.

Sedangkan kolam utamanya sudah tidak ada lagi karena tanggul yang menahan debit air dari gunung sudah jebol, sehingga kolam itu sudah ditumbuhi pepohonan dan rumput.

Terdapat pula bangunan tua yang dulu merupakan vila serta dua bangun sebagai pusat perbelanjaan souvenir.

“Ini bagusnya kita buat wisata alam tracking, kita buat jalan setapak dan kita perluas kolam renangnya serta kita tambah fasilitas pendukung seperti flyng fox,” kata Panca saat berdiskusi bersama tim, Sabtu (7/9/2019) di lokasi.

Pusat Souvenir

Selain itu, obyek wisata kolam Toli-toli yang berada di Desa Wawobungi, Kecamatan Lalunggasu Meeto, Konawe menjadi pusat wisata yang paling banyak dikunjungi selain Pantai Batu Gong. Perkemahan akbar geraka Pramuka pun pernah dilaksanakan di lokasi ini.

BACA JUGA :  Mengenal Quick Count, Benarkah Akurat?

Pantaun zonasultra di lokasi, jalan setapak menuju kolam masih cukup kokoh untuk dilewati termasuk anak tangga. Rimbunnya pepohonan sekitar menambahkan suasana kealamian dari lokasi wisata ini.

Villa Penginapan

Luas lahan yang dapat dikembang oleh Pemda Sultra di kawasan ini kurang lebih 30 hektar dan tim Dispar Sultra pun sudah memasang titik tapal batas bersama Dinas Kehutanan (Dishut) karena wilayah wisata tersebut berbatasan langsung dengan kawasan Tahura Nipa-nipa.

Bagi Panca, banyak hal yang dapat dikembang di lokasi ini dan sangat disayangkan aset Pemda ini tidak terurus bahkan terbengkalai.

“Ya untuk pengembangannya bisa juga kita libatkan investor atau juga kita Pemda kita lihat mana yang lebih baik, tentu ini agar aset kita bisa termanfaatkan dengan baik,” katanya.

Kemudian bukan hanya Permandian Alam Toli-toli, Pantai Batu Gong pun yang dulu menjadi tujuan wisata masyarakat Kota Kendari saat ini sudah terlupakan.

Menurut Panca banyak faktor yang menyebabkan wisata pantai ini ditinggalkan yakni karena fasilitas dan lingkungannya sudah tidak terawat dengan baik, kemudian adanya obyek wisata baru yang muncul seperti Pantai Toronipa dan Pulau Bokori juga semakin membuat pantai dengan pasir hitam itu mulai sepi pengujung.

Untuk menghidupkan kembali wisata pantai Batu Gong harus ada penguatan kepada masyarakat sekitar untuk bersama menjaga kebersihan dan perawatan fasilitas pengujung.

“Ini kan bagus nih, kalau ada vila penginapan disini, wisatawan bangun pagi nikmati pantai dan ombaknya pun cukup indah dengan garis pantai yang panjangnya sekitar 3 km,” ungkapnya.

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah bagaimana kebersihan lokasi wisata ini dapat dibersihkan lebih dulu setelah itu Pemprov akan mencarikan solusi untuk menghidupkan kembali wisata ini, misalnya mengadakan festival pantai Batu Gong.

BACA JUGA :  Bank Sultra Catat Pencapaian Laba Tertinggi, Konsisten dalam Ekspansi dan Inovasi

Kunjungan selain dari dua titik tersebut, Panca juga bertemu dengan General Manager (GM) Wawobungi Wisata Yakub. Di tempat ini, banyak hal yang dibahas terutama soal pengembangan wisata yang berbasis lingkungan atau ekowisata.

Foto bersama Kepala Dinas Pariwisata Panca bersama GM Wawobungi Wisata Yakub (merah) bersama pemilik Wawobungi Wisata Mr. Kevin

Yakub mengungkapkan bahwa wisata yang dihadirkan di tempatnya cukup banyak, mulai dari wisata alam menyelam hingga wisata budaya.

Wisata budaya, pihkanya melibatkan masyarakat sekitar untuk menampilkan tarian tradisional dan bisa dinikmati wisatawan dari mancanegara. Menurutnya, pemberdayaan masyarakat sekitar menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.

“Kita kan disini banyak pohon kelapa, biasanya anak anak sekitar itu panjat kelapa saja difoto oleh para wisatawan,” ujarnya.

Panca juga menjelaskan salah satu komponen penting dalam pengembangan wisata yakni menjaga keberlangsungan ekosistem pariwisata.

Sehingga pemerintah harus mendorong munculnya pengelola wisata baru yang memiliki visi seperti Wawabungi Wisata mengendapkan ekowisata demi keberlangsungan lingkungan yang terkontrol dengan baik.

Wawobungi Wisata

Titik terakhir yang menjadi kunjungan Panca yakni Pulau Bokori, di tempat ini ia meminta kepada seluruh pengurus Pulau Bokori untuk menjaga kebersihan pantai. Pasalnya, kebersihan menjadi salah satu nilai jual terpenting dalam industri periwisata serta merapikan pedagang yang berjualan di Pulau Bokori.

Untuk diketahui, pengambangan kawasan strategi wisata terpadu sepanjang jalur Wawombalata, Mandonga ke Batu Gonga hingga Pantai Toronipa bukan tanpa alasan.

Potensi wisata yang ada di jalur lingkar luar Soropia ini sangat menjanjikan dan dapat menyumbang pendapatan bagi daerah.

“Kalau jalan nanti sudah bagus dan cukup lebar, kita lihat ini potensi yang bagus untuk mengembangkan obyek wisata disana. Apalagi ini akan terintegrasi dengan jalan Kendari ke Toronipa yang menjadi mega proyek pemerintah saat ini,” Panca menambahkan.(B)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini