ZONASULTRA.ID, WANGIWANGI- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pemantauan terhadap pelayanan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Pemantauan tersebut dilakukan di empat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau agen premium dan minyak solar (APMS) di pulau Wangiwangi.
Empat lembaga penyalur tersebut adalah CV. Sumber Wangi di kelurahan Wandoka, CV. Utika Sakti Mutu Utama di Desa Waelumu, PT. Untuno Pratama di Desa Matahora dan CV. Fajar Mekar di Kelurahan Mandati I.
Kepala Dinas melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Sulaiman menjelaskan, lembaga penyalur CV. Sumber Wangi melakukan pelayanan pada Rabu 25 Oktober 2023 dari jam 8.30 – 11.00 Wita, pelayanan dan penyaluran dilakukan melalui nozel setiap hari.
Pengantaran BBM bersubsidi jenis solar kepada CV. Sumber Wangi dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2023. Kuota solar sebanyak 10 kiloliter (KL) dengan dua kali pengantaran.
“Pengantaran BBM bersubsidi jenis Pertalite pada 24 Oktober 2023, dengan kuota Pertalite sebanyak 5 KL dan kuota Pertamax 5 KL,” katanya di Wangiwangi, Jumat (27/10/2023).
Kata Sulaiman, CV. Utika Sakti Mutu Utama di Desa Waelumu membuka pelayanan atau penyaluran melalui nozel setiap hari. Mereka diantarkan BBM bersubsidi jenis Pertalite pada tanggal 24 Oktober 2023. CV. Utika Sakti Mutu Utama memiliki kuota Pertalite sebanyak 5 KL, kuota Pertamax 5 KL dengan jumlah pengantaran satu kali dalam satu bulan.
“Pengantaran BBM bersubsidi jenis Solar pada tanggal 25 Oktober 2023. Adapun kuota Solar sebanyak 5 KL satu kali pengantaran. Jatahnya BBM Solar 10 KL,
tersedianya BBM tergantung kapal,” terangnya.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Daeng itu menjelaskan, PT. Untuno Pratama di Desa Matahora mendapat pengantaran BBM bersubsidi jenis Pertalite tanggal 24 Oktober 2023.
“Kuota Pertalite sebanyak 5 KL, disalurkan melalui nozel tiga hari habis. Pengantaran BBM bersubsidi jenis Solar pada tanggal 25 Oktober 2023. Jumlah kuota Solar sebesar 10 KL dengan dua kali pengantaran,” paparnya.
Daeng menambahkan, sementara CV. Fajar Mekar di Kelurahan Mandati, tidak ada pelayanan atau tutup.
Diungkapkannya, berdasarkan berita acara kesepakatan tim pemantau distribusi dan harga BBM dengan pelaku usaha SPBU/APMS/pangkalan minyak di Kabupaten Wakatobi, pada tanggal 7 September tahun 2023 telah dibuat kesepakan antara tim pemantau distribusi dan harga BBM dengan pemilik SPBU/APMS.
Kesepakatan pada poin enam bahwa jam buka SPBU/APMS dilakukan setiap hari mulai pukul 08.30-13.00 Wita dan melayani semua jenis BBM sesuai kuota yang tersedia di SPBU/APMS. Sementara pada poin 15, setelah kesepakan itu ditandatangani maka pihak SPBU/APMS wajib menaatinya.
“Intinya semua SPBU/APMS wajib buka setiap hari selama BBM masih ada di dispenser BBM. Kecuali APMS/SPBU Matahora tutup namun selebihnya buka,” ucapnya.
Sebelumnya, SPBU/APMS 75.93715 atas nama CV Fajar Mekar di Kelurahan Mandati I Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel) diberikan sanksi oleh Pertamina akibat melakukan pengisian BBM jenis pertalite ke dalam jerigen tanpa adanya surat rekomendasi.
“Saat ini di Wangiwangi sudah ada satu SPBU yang kami sanksi, SPBU-nya pak Haji Nane. Kami sanksi pertalite-nya satu bulan, terhitung mulai tanggal 12 Oktober-12 November 2023 tidak menyalurkan Pertalite,” ungkap Sales Branch Manager (SBM) Rayon III Sulawesi Tenggara (Sultra) Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Ferdi Kurniawan di Wangiwangi, Rabu, (18/10/2023).
Dia berharap dengan diberikannya sanksi itu, pelaku usaha SPBU/APMS bisa jera. Ke depan diharapkan akan lebih disiplin dengan ketentuan-ketentuan dari Pertamina dan juga peraturan perundang-undangan. (B)
Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Muhamad Taslim Dalma
