ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Petani di Kecamatan Pakue Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), mengeluhkan aturan pembelian pupuk bersubsidi dari distributor Bosowa di Kelurahan Lapai Kecamatan Ngapa. Saat membeli pupuk jenis phonska, distributor juga mewajibkan petani membeli pupuk urea.
Masadi petani kakao di Desa Lalume mengatakan aturan yang di tetapkan pihak distributor merugikan petani. Selain terkesan mubasir karena petani umumnya lebih memilih menggunakan phonska dibanding urea. Pembelian urea yang terkesan dipaksakan itu juga membuat petani harus mengeluarkan biaya lebih.
Pemberlakuan pembelian pupuk yang mewajibkan petani di Pakue membeli phonska dan urea lanjut Masadi juga berlaku sampai ditingkat pengecer.
“Beberapa hari lalu saya membeli phonska di Bosowa sebanyak 10 sak,tapi pihak distributor mewajibkan juga membeli 10 sak pupuk urea, padahal saya tidak butuhkan,” ungkap Masadi kepada awak Zonasultra.com Rabu (2/8/2017).
Saat Mahadi mempertanyakan alasan pihak distributor yang mewajibkan petani yang membeli phonskah juga wajib membeli pupuk urea, pihak distributor malah menyampaikan jika hal itu merupakan perintah dari atasan mereka.
“saya sempat protes dan menanyakan itu aturan dari mana,dikatakannya itu perintah sesuai aturan dari bos, beli phonska wajib beli urea,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan Ramli petani kakao dari Desa Lalume Kecamaan Pakeu. Aturan itu juga membuat petani dilema, jika membeli pupuk maka petani harus menyiapkan anggaran lebih namun disisi lain jika mereka tidak membeli pupuk maka akan berdampak pada hasil produksi kakao mereka.
” Iya kita rugi , maunya hanya phonska malah dipaksa beli urea. Kalau kami memaksa hanya mau beli phonskah, mereka tidak mau melayani pembelian. Tapi kalau tidak dibeli akan berpengaruh pada tanaman kakao, ” terang Ramli dengan nada lesu. (C)
Reporter : Rusman Edogawa
Editor : Tahir Ose