Ditinggal Orang Tua ke Kebun, Seorang Bocah di Butur Tewas Terpanggang

Kondisi Salim yang tewas terpanggang saat musibah kebakaran  sungguh mengenaskan. Anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Rani-Zarsiati

Kondisi Salim yang tewas terpanggang saat musibah kebakaran  sungguh mengenaskan. Anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Rani-Zarsiati yang bekerja sebagai petani ini ditemukan berada di tengah-tengah sisa kebakaran.
Salim bersama kakaknya Arsan (3) ditinggalkan orang tuanya yang pergi ke kebun yang berjarak 500 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pada saat kebakaran, tak seorang pun yang mengetahui kejadian itu, terkecuali Arsan.  Sedangkan kedua kakak korban, anak pertama Fatimah (7), dan anak kedua Fitrah (5) sedang pergi ke sekolah. 
Ibu Korban, Zarsiati mengaku mengetahui kalau rumahnya terbakar bersama anaknya itu nanti berpapasan dengan Arsan di jalan. Ketika itu, dirinya ingin pulang ke rumahnya hanya ingin mengambil paku. “Saya ketemu Arsan di jalan, dia memberitahukan kalau rumah saya terbakar,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, Rabu (14/1/2015) saat ditemui di rumahnya di desa Kadacua.
Setelah mendengar informasi itu, Zarsiati langsung menuju ke rumahnya dan mendapati rumahnya tinggal puing. Dan yang lebih membuat kaget, dilihatnya anaknya sudah tewas terpanggang.
Zarsiati langsung menuju kebun menemui suaminya dan memberitahukan bahwa rumah telah terbakar bersama anaknya. Lalu dia dan suaminya melaporkannya kejadian tersebut ke kepala desa Kadacua. “Kami langsung melapor sama pak desa,” tutur Zasriati dengan wajah sedih. 
Sementara itu, kepala desa Kadacua,  Sadar Basri mengatakan kalau sekitar jam 07.10 didatangi warganya, yang melaporkan bahwa rumah mereka terbakar bersama anaknya. Kedua orang tua korban ini memintah tolong dan petunjuk mengenai kejadian itu.
Saat itu juga dia langsung ke TKP dan menghubungi pihak kepolisian.”Saya tau informasinya dari orang tuanya ini, saya pun langsung kesana dan menghubungi Pak Kanit Reskrim Polsek Kulisusu,” katanya saat ditemui di kediamannya, tadi siang.
Pihak kepolisian pun langsung terjun ke TKP, dan langsung melakukan olah TKP. Korban kemudian dibawah ke rumah kepala desa untuk disemayamkan. 
Meski telah dilaporkan ke pihak kepolisian, namun musibah ini tidak diteruskan oleh pihak kepolisian Polsek Kulisusu, karena pihak keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukan visum kepada anakanya. Kedua tua Salim pun membuat surat pernyataan tidak bersedia divisum. Keluarga korban menganggap kejadian ini merupakan suatu musibah. 
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui penyebab kebakaran yang menghanguskan seluruh bagian rumah yang terbuat dari kayu dan atap rumbia  ini yang berjarak sekitar 600 meter dari pemukiman warga. (Dar)