ZONASULTRA.COM, KENDARI – Manager Operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tapak Kuda, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Absalon membantah tudingan puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kendari dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kendari yang menyatakan bahwa perusahaan itu tak memiliki izin.
Hal itu diungkapkan Absalon, usai menerima puluhan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di SPBU Tapak Kuda, Senin (9/4/2018).
“Kalau tidak ada izinnya tidak mungkin bisa berdiri SPBU pak, itu dari Jakarta pusatnya. Saya pikirkan, kita bisa berpikir logis kalau itu perizinan sudah di acc Pemda, itu pasti akan diklarifikasi pertamina pusat. Kalau sudah di acc pertamina pusat, pasti akan dikoordinasikan dengan pertamina di daerah,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ia juga berdalih jika antrian panjang yang terjadi di SPBU itu bukanlah imbas dari kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. Sebab pihaknya tidak meliki kendala pada BBM jenis solar.
(Baca Juga : Antrian Mengular, Ini Penjelasan SPBU Tapak Kuda Kendari)
“Seperti biasa memang antri, tetapi tidak ada pengurangan BBM disini. BBM solar itu tidak langka, kami tetap menyalurkan seperti biasa. Kalau premium itu tergantung dari kebijakan pemerintah,” imbuhnya.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa dari dua element menggelar aksi unjuk rasa di SPBU Tapak Kuda terkait dengan kelangkaan dan kenaikan harga BBM.
Dalam aksinya tersebut, massa mendesak Direktur SPBU agar memberikan klarifikasi dan penjelasan, kepada publik atas terjadinya kelangkaan BMM di Kendari. (B)