ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang pemuda asal Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari, Muhammad Fakri (19) harus mengalami luka disekujur tubuhnya akibat dipukul oleh beberapa oknum polisi di sekitar jalan Made Sabara.
Tak hanya itu hidung Muhammad Fakri patah dan bibirnya pun robek hingga dia harus menerima 20 jahitan dibibirnya.
Kejadiannya berawal ketika Korban bersama rekannya Iyan, hendak pulang ke rumahnya sekitar pukul 01.45 wita, Minggu (11/12/2016). Saat melintasi kawasan di Jalan Made Sabara tiba-tiba saja dia dipukuli oleh polisi dengan menggunakan rotan.
“Kejadianya saat saya melintas di Jalan Made Sabara, ketika melintas saya terkejut karena tiba-tiba dipukul dari belakang dan ketika saya melihat ternyata polisi,”jelasnya saat ditemui kediamannya, Selasa(13/12/2016).
Para polisi tersebut lanjutnya, menuduh dia bersama temannya bagian dari kelompok geng motor yang kerap melakukan balapan liar di seputaran Jalan Made Sabara.
“Sebelum dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara saya dipaksa mengaku kalau luka-luka di tubuh bukan karena pukulan tapi karena kecelakaan lalu lintas,” tuturnya.
Atas kejadian tersebut, Senin (12/12/2016) terangnya, pihak keluarga langsung melaporkan hal tersebut ke Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Sultra.
Keluarga korban La Ode Azhar di Kampung Salo meyakini kerabatnya tersebut adalah korban salah sasaran dari oknum polisi yang bertugas malam itu.
“Kemungkinan besar polisi ini kesal tidak mendapatkan pelaku balapan liar akhirnya memukul siapa saja yang melintas di lokasi kejadian,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya berharap ke polisian mengusut kasus tersebut juga meminta maaf kepada korban.
Kepala Bidang Propam AKBP Agoeng Adi Koerniawan ketika dikonfirmasi belum mengetahui laporan tersebut.
“Saya belum tahu, saya cek dulu laporamnya ya,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya. (B)
Reporter : M Rasman Saputra, Lukman Budianto
Editor : Tahir Ose