DKP dan Rare Gelar Pelatihan Pengelolaan Akses Area Perikanan

Kepala Dinas KP Provinsi Sultra, La Ode Kardini
La Ode Kardini

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 10 perwakilan kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengikuti pelatihan implementasi Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) yang digelar oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sultra dan Rare Indonesia di Kendari pada 6 hingga 11 Desember 2021.

Kepala Dinas KP Provinsi Sultra, La Ode Kardini menyampaikan apresiasinya kepada para pendamping program PAAP di tingkat kabupaten, atas perjuangan mereka dalam memajukan perikanan skala kecil di Sultra melalui program PAAP. Kata dia, 93 persen dari nelayan di Sultra adalah nelayan skala kecil.

“Dan bapak-bapak ibu-ibu semua bekerja untuk perikanan skala kecil, yang notabene berkontribusi pada penguatan ekonomi nelayan skala kecil kita,” ungkapnya dalam sambutannya.

Menurutnya, PAAP memberikan kontribusi positif dalam menjembatani peran pemerintah provinsi dan kabupaten dalam pengelolaan laut, perikanan, dan masyarakatnya. PAAP cocok diterapkan di Sultra bahkan menjadi inspirasi untuk mulai diterapkan di provinsi-provinsi lainnya seperti di Sulawesi Utara (Sulut), Maluku, dan Maluku Utara (Malut).

Pelatihan ini merupakan pelatihan keempat untuk mitra pelaksana PAAP, dari 3 seri sebelumnya yang dilakukan sejak awal tahun 2019. Pelatihan ini diikuti oleh 32 orang staf dinas perikanan dari 10 kabupaten di Sultra yaitu Kabupaten Konawe Utara (Konut) Konawe Selatan (Konsel) Konawe Kepulauan (Konkep), Bombana, Muna, Muna Barat, Buton Utara (Butur), Buton, Buton Selatan (Busel), dan Buton Tengah (Buteng).

Sebanyak 32 peserta pelatihan ini terdiri dari pendamping masyarakat, pendamping teknis perikanan dan ketua tim pelaksana dari 16 kawasan PAAP di 10 kabupaten. La Ode Kardini juga mengatakan bahwa enam calon kawasan PAAP sudah mengajukan persetujuan kepada Gubernur Sultra, Ali Mazi dan tengah menjalani verifikasi usulan PAAP oleh tim teknis penilai PAAP, sementara 10 lainnya ditargetkan mengusulkan di awal tahun 2022.

Selanjutnya, Senior Direktur Program, Kebijakan, dan Kemitraan Pemerintah-Rare Indonesia, Hari Kushardanto menjelaskan bahwa selama kurang lebih 3 tahun ini, tim dari dinas perikanan kabupaten dengan sangat intensif melakukan pendampingan kepada kelompok masyarakat sehingga sudah mulai memperlihatkan dampak positif, baik pada masyaratnya maupun pada kawasan lautnya.

“Rare berkomitmen untuk membantu pemerintah menjangkau lebih luas wilayah pesisir di Sultra dengan menambah atau mereplikasi kawasan PAAP ke calon-calon kawasan baru mulai tahun depan,” bebernya.

Untuk diketahui, program PAAP adalah pemberian hak akses kepada suatu kelompok masyarakat untuk memanfaatkan, menjaga dan turut mengelola kawasan laut di sekitar mereka. Pemberian hak akses ini adalah model pengelolaan kolaborasi dan ganjaran atas keterlibatan mereka dalam membantu pemerintah melakukan pengelolaan terhadap kawasan tersebut.

Di Sulawesi Tenggara saat ini PAAP tengah berjalan di 22 kawasan, yang meliputi 221 desa pesisir. Mulai tahun 2022, rencananya akan ada 16 calon kawasan baru yang akan diintervensi dengan program PAAP. (C)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini