DKP Konut Gagas Pelatihan Pengolahan Bandeng Cabut Tanpa Duri

PELATIHAN IKAN BANDENG - Tim penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Konawe Utara saat melakukan demonstrasi pencabutan tulang ikan bandeng (bolu) di saksikan para ibu rumah tangga, bertempat di Kantor Balai Desa Sama Subur, Kecamatan Motui.(Jefri/ZONASULTRA.COM).

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menggagas pengembangan potensi budidaya perikanan melalui pelatihan pengolahan ikan bandeng cabut tanpa duri.

Kepala DKP Konut, Deddi Riyanto melalui Kabid P2HP, Tomy Hendra mengatakan, pelatihan itu dilakukan dengan melibatkan para ibu rumah tangga. Mereka dilatih oleh tim ahli dari penyuluh DKP Konut tentang cara mencabut tulang ikan bandeng pada setiap ruas dagingnya, menggunakan pinset (pencabut).

Sebelum pencabutan tulang, lanjut Tomy, ikan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu dibelah dua. Selanjutnya antara tulang badan dan dagingnya dipisahkan. Kata dia, pelatihan ini baru pertama kali digelar oleh DKP Konut.

“Untuk perdana, kami telah lakukan penyuluhan di desa Sama Subur, Tobimeita dan Banggina. Diikuti ibu rumah tangga dan PPK serta melibatkan Pemerintah Desa dan Kecamatan. Kami akan lakukan di seluruh desa secara bertahap,” kata Tomy di ruang kerjanya, Jumat (31/8/2018).

BACA JUGA :  Berbagi di Bulan Ramadan, Kapolres Konut Santuni Penyandang Cacat

Dia mengakui, potensi budidaya ikan bandeng di kabupaten Konut sangat melimpah. Sayangnya, ikan yang biasa disebut ikan bolu itu pada umumnya kurang diminati masyarakat karena memiliki banyak tulang di setiap ruas daginnya. Sehingga pasarannya terbilang menurun.

Dia menilai, pelatihan ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan minat konsumsi masyarakat agar harga jual dan kualitas ikan bandeng di pasaran juga semakin baik.

“Setalah diolah, ikan bandeng ini bisa dibuat menjadi ikan panggan. Ketahananya juga lebih lama, setelah dikemas dan dibekukan bisa bertahan sampai 3 bulan, kalau masih utuh dan didinginkan paling sampai 2 hari saja,”katanya.

BACA JUGA :  Dinsos Konut Dapat Bantuan Kendaraan Operasional dari Kemensos

Kata dia, ikan bandeng juga mengandung nutrisi yang tinggi dan sangat baik dikonsumsi. Sehingga tak jarang, ikan ini menjadi salah satu fokus pengembangan pengolahannya oleh pemerintah.

Untuk memasimalkan pelatihan ini, Tomy memastikan program itu akan dilakukan secara berkesinambungan. Selain itu, para peserta pelatihan juga harus mampu menempa kemampuan mereka agar memiliki skill dalam pengolahan ikan bandeng dengan cara meningkatkan semangat kerjanya dan mengembangkan kratifitasya sebagai sara peningkatan modal usaha menuju kesejatraan hidup yang lebih baik. (B)

 


Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini