ZONASULTRA.COM,WANGGUDU-Dinas Kelautan dan Prikanan (DKP), Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pengembangan kualitas penjualan hasil laut para nelayan dan petani tambak di wilayah itu. Untuk menarik pembeli, pihak DKP Konut membuat trik dengan cara metode pengemasan.
Kepala Dinas DKP Konut, Deddi Rianto Hamid melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran (P2HP), Tomi mengungkapkan, program pengemasan hasil olahan ikan yang siap dijual para nelayan, diyakini dapat meningkatkan nilai pasarannya karena kualitasnya yang lebih baik steril dan tahan lama.
Program tersebut, lanjut Tomi, merupakan upaya pemerintan Konut di bawah komando Bupati dan Wakil Bupati Konut di 2019 untuk meningkatkan kreatifitas serta perekonomian masyarakat nelayan dan petani tambak.
“Dengan pola pengemasan yang dilakukan penjualannya sudah tidak lagi hanya di pasar-pasar saja, tapi juga mini market dan supermarket sudah bisa masuk. Pasaranya akan meluas sehingga pengasilan lebih meningkat lagi,”kata Tomi di ruang kerjanya, Senin (21/1/2019).
Dikatakan, trik pengemasan yang diterapkan kepada pelaku usaha di bidang perikanan terbagi dua jenis yaitu, pengemasan ikan asap dari air laut dan pengemasan ikan bandeng presto dari air payau.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, pihak DKP Konut melalui tim tehnis juga akan melakukan sosialisasi dan pelatihan, mengenai tata cara pengemasan ikan asap dan bandeng presto kepada para nelayan agar dapat lebih memahami serta menghasilkan produk berkualitas.
“Jadi penjualan hasil tangkapannya tidak hanya dijual dalam bentuk basah saja, tapi dengan jenis ikan asap juga dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dan lebin tahan lama. Yah, ini jelas bisa jadi ciri khas kita di Konawe Utara jika berkembang baik,”ujarnya.
Dia menambahkan, untuk fasilitasnya, pihaknya telah menyalurkan bantuan rumah pengasapan lebih dulu, salah satunya di Kecamatan Molawe. Volume bangunnya juga lebih besar dan permanen. Jika sebelumnya para nelayan hanya bisa mengasapi ikannya 2 sampai 3 gabus di gubuk-gubuk kecil, dengan adanya bantuan tersebut dapat mencapai 25 sampai 30 habus sekali memanggang. (b)