ZONASULTRA.ID, UNAAHA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau menggelar Kajian Antar Daerah (KAD) di Konawe, Kamis (30/6/2022). Fokus KAD tersebut tentang strategi peningkatan dan pencapaian realisasi investasi daerah.
Ketua DPRD Kota Bau-bau, Zahari mengatakan alasan memilih Kabupaten Konawe karena Kabupaten Konawe berada di peringkat tujuh tingkat nasional dalam realisasi investasi tahun 2021.
“Kami cukup bangga dengan pencapaian Kabupaten Konawe yang berada di peringkat 7 di Indonesia, karena kami juga bagian Sultra,” ucapanya saat ditemui di kantor Bupati Konawe, Kamis (30/6/2022).
Ia mengungkapkan, pihaknya berkunjung karena ingin tahu langkah apa yang diambil Pemkab konawe sehingga bisa mencapai investasi yang menembus peringkat 7 nasional.
“Dari hasil penjelasan Sekda Konawe tadi, bahwa yang meningkat investasi di Konawe bukan tambang saja, tetapi di pertanian dan peternakan juga. Inilah yang menjadi daya tarik kami sebenarnya,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, potensi investasi yang ada di Kota Baubau adalah di bidang jasa. Dari hasil kajian tadi akan dimasukkan ke dalam peraturan daerah Kota Baubau.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdinand Sapan mengatakan, banyak hal yang telah disampaikan di KAD. Di antaranya, investasi di Konawe bukan datang dengan tiba-tiba tapi direncanakan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Dalam RPJMD kami itu ada target investasi berdasarkan indikator kinerja bupati,” kata Sekda saat ditemui di kantornya.
Ferdy sapaan akrab Sekda Konawe juga mengatakan, RPJMD Konawe itu berasal dari konsep berpikir Bupati Konawe Kery Sayful Konggoasa (KSK).
“Konsep berpikir bupati yakni kalau ingin maju dan mengejar ketertinggalan dari daerah lain, kita tidak bisa mengandalkan potensi local tetapi kita juga harus mendorong industri apa saja,” ucapnya.
Sekda juga menuturkan, rombongan DPRD Kota Baubau juga mempertanyakan terkait kiat yang dilakukan untuk mencapai Investasi seperti di Kabupaten Konawe.
“Saya jawab sederhana, pastikan calon investor itu, merasa nyaman, aman, dan ada kepastian hukum pada saat mereka investasi. Selanjutnya, jangan baru dibangun konstruksinya sudah dimintai macam-macam,” tandasnya. (B)
Kontributor: Atzhar Tabara
Editor: Muhamad Taslim Dalma
