DPRD Konut Desak Pemprov Sultra Tertibkan Tambang Batu

DPRD Konut Desak Pemprov Sultra Tertibkan Tambang Batu
TRUK PEMUAT BATU - Salah satu mobil pemuat batu yang sementara beroperasi di wilayah Kecamatan Motui dan Sawa Kabupaten Konawe Utara, keberadaan truk pemuat batu mulai meresahkan masyatakat setempat. (MURTAIDIN/ZONASULTRA.COM).

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Utara mendesak Pemerintah Provisi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Dinas Perhubungan (Dishub) untuk segera menertibkan seluruh perusahaan tambang batu yang ada di Kecamatan Motui dan Sawa.

Desakan dikemukakan oleh anggota DPRD Konut, Nuriadin. Kata dia, keberadaan para perusahaan tambang galian C itu kini sudah meresahkan masyarakat Konawe Utara. Sehingga ESDM dan Dishub perlu mengambil langkah penertiban dan tidak terkesan pembiaran.

Kata Nuriadin, proses penambangan batu yang dilakukan saat ini sangatlah semerawut dan tidak tertib. Sehingga ESDM Sultra selaku instansi terkait harus turun tangan segera, karena imbas dari penambangan batu yang merasakannya adalah masyarakat Konawe Utara.

“Kita minta mereka (ESDM) untuk segera menertibkan tambang-tambang batu di Motui dan Sawa. Kasihan masyarakat kita jika ini terus dibiarkan,” kesal Nuriadin, Rabu (31/1/2018).

Politisi asal PKB ini juga meminta Dishub Konut dan Sultra untuk turun langsung menertibkan mobil-mobil truk pemuat batu. Pasalnya, jalur transfortasi yang digunakan adalah jalanan umum, bukan jalan khusus perusahaan.

Akibat tidak adanya pengawasan lanjut Nuriadin, diduga mobil-mobil yang beroperasi kelebihan muatan. Sehingga Dishub Konut dan Dishub Sultra semestinya turun melakukan uji kelayakan kendaraan. Pasalnya, imbas dari penggunaan jalan yang diduga kelebihan muatan menimbulkan kerusakan dan damfaknya kembali dirasakan oleh masyarakat Konawe Utara.

“Baik Dishub Konut maupun Dishub Sultra harus turun memeriksa seluruh mobil yang muat batu, apa masih layak atau tidak untuk beroperasi,” ujarnya.

“Kemudian kita lihat kalau musim hujan turun aspal jadi licin, kalau kemarau kita mandi debu. Belum lagi mobilnya mereka tidak tutup pake tarpal, padahal itu kan harus ditutup,” kesalnya.

Dia menambahkan, keberadaan mobil-mobil truk pemuat batu juga dianggap mengancam pengguna kendaraan lainnya. Bagaimana tidak, akibat muatan yang diduga full kapasitas sehingga banyak batu-batu yang berserakah dijalan.

“Memang pertambangan ini kewenangan ESDM Sultra, tapi tempat mereka mengolah wilayah Konawe Utara. Dan saya kira ini adalah bentuk pengawasan kita selaku lembaga DPRD yang melihat kegelisahan masyarakat,” tukasnya. (B)

 


Reporter : Murtaidin
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini