DPRD Pertanyakan Besarnya Pembayaran Transportasi Jamaah Haji Koltim

200
Haji Koltim
Haji Koltim : Pemberangkatan 64 Calon Jamaah Haji asal Kolaka Timur (Koltim) yang dilepas oleh Bupati Tony Herbiansyah, dan Kepala Kandepag Koltim Bustamil Selasa (30/8/2016) (Foto : JASPIN/ZONASULTRA.COM)
Haji Koltim
Haji Koltim : Pemberangkatan 64 Calon Jamaah Haji asal Kolaka Timur (Koltim) yang dilepas oleh Bupati Tony Herbiansyah, dan Kepala Kandepag Koltim Bustamil Selasa (30/8/2016) (Foto : JASPIN/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Komisi I Dewan Permusyawaratan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Arjan mempertanyakan pembayaran transportasi para jamaah haji dari Bandara Haluoleo, ke Bandara Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel).

Menurut Andi Arjan biaya transportasi yang ditetapkan oleh Kantor Wilayah Departemen Agama setempat senilai Rp 5 juta rupiah itu sangat besar. Mengingat biaya tiket pesawat antara Kendari dan Makassar hanya berkisar 500 ribu rupiah.

mobil haji koltim

“Untuk apa sebanyak Lima Juta itu? Kalau untuk biaya transportasi, masa sebanyak itu. Sementara sewa tiket saja dari Kendari-Makassar tidak segitu mahal ji,” ujar Andi Arjan.

Politisi PAN ini berjanji akan memanggil pihak-pihak terkait, untuk mengadakan hearing atau dengar pendapat terkaid alasan pemerintah melakukan pembayaran kepada sejumlah jamaah haji.

“Kami akan segera mungkin memanggil pihak-pihak terkait untuk melakukan hearing bersam,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan, bahwa sudah banyak laporan mereka terima dari sejumlah jamaah haji yang mengeluhkan pembayaran transportasi tersebut.

“Kemarin ada yang melapor kepada saya yaitu Jamaah asal Ladongi Desa Lembah Subur, katanya kenapa lagi mereka harus disuru membayar sebanyak itu, dan untuk apa,” tambah Andi Arjan.

Sementara itu, keluarga jamaah asal Kecamatan Aere Arpin juga membenarkan jika orang tuanya itu dibebankan sebesar lima juta rupiah untuk biaya transportasi dari Kendari ke Makassar.

“Saya juga heran, masa mereka disuru lagi bayar lima juta, sementara di Kolaka itu mereka hanya membayar satu juta,” ungkap Arpin kepada media ini. (B)

 

Reporter : Jaspin
Editor     : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini