DPRD Wakatobi Tuai Sorotan Tajam hingga Disumpahi Adat Buton oleh Warga

DPRD Wakatobi Tuai Sorotan Tanjam hingga Disumpahi Adat Buton oleh Warga
Sekitar 400 orang lebih masyarakat di Pulau Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan demonstrasi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis, (29/9/2022). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.ID,WANGIWANGI- Sekitar 400 orang lebih masyarakat di Pulau Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan demonstrasi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis, (29/9/2022).

Mereka merupakan honorer dari petugas kebersihan, pemadam kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan sejumlah tenaga honorer lainnya.

Demonstran juga memba sejumlah truk dan kendaraan tiga roda pengangkut sampah.

Mereka menuntut agar DPRD segera menyepakati APBD Perubahan tahun 2022 karena gaji dan sumber kehidupan mereka terdapat di dalamnya.

Roziq salah seorang orator mengatakan, jika mereka datang ke Wungka Barakati untuk mengetuk pintu hati Ketua DPRD Wakatobi.

“Kewajiban mereka ini sebagai rakyat telah mereka tunaikan dengan memberikan gaji yang tinggi kepada para anggota DPRD Wakatobi. Dari ujung kaki sampai ujung rambutnya dibiayai rakyat, kesehatannya dibiayai rakyat, bahkan tunjangannya pun dibiayai oleh rakyat. Lantas apa alasannya DPRD tak mau membahas kepentingan rakyat,” ungkap Sahirun orator lainnya di Pelataran Kantor DPRD.

BACA JUGA :  Petani Rumput Laut di Wakatobi Gelar Syukuran Atas Panen Melimpah

Sahirun melanjutkan, apabila DPRD Wakatobi tidak menyepakati atau tidak menetapkan APBD Perubahan, maka mereka akan membawa sampah busuk yang telah diangkut untuk dibuang di rumah anggota DPRD Wakatobi sebagai tempat pembuangan akhir.

Namun upaya mereka untuk bertemu para perwakilan rakyat tersebut tidak membuahkan hasil. Sebab 25 anggota DPRD Kabupaten Wakatobi tersebut berada di luar daerah untuk melakukan konsultasi dan pembahasan APBD Perubahan di salah satu hotel di Kota Kendari.

Kendati tak berhasil menyampaikan aspirasi kepada perwakilan rakyat, mereka pun melakukan aksi doa sekaligus menyumpahi para anggota DPRD Wakatobi dengan sumpah sakral adat Buton.

BACA JUGA :  Bupati Wakatobi Terima Anugerah Manggala Karya Kencana

“Lebur keping-keping, hancur binasa, lemas lunglai tidak menyentuh bantalnya, naik di hutan di patok ular, turun di kali di sergap buaya, turun di laut disobek-sobek ikan hiu, naik di langit di sambar petir, keluar pada manusia dicela, menjabat dipecat dan terkutuk musnah keturunannya turun-temurun,” ungkap Sahirun saat membacakan sumpah yang diamini oleh ratusan masyarakat.

Di tempat terpisah di Kota Baubau, sejumlah mahasiswa menyatakan sikap mosi tidak percaya terhadap anggota DPRD Wakatobi dengan melakukan aksi demonstrasi teatrikal, menggunakan topeng foto sejumlah anggota DPRD Wakatobi. (B)

 


Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini