Air mulai merendam kedua rumah warga itu, Selasa (31/3/2015), sekitar pukul 19.00 Wita. Salah satu rumah warga bernama Nenek Samsa (77), saat ini kondisinya memprihatinkan. Hampir semua barang-
Air mulai merendam kedua rumah warga itu, Selasa (31/3/2015), sekitar pukul 19.00 Wita. Salah satu rumah warga bernama Nenek Samsa (77), saat ini kondisinya memprihatinkan. Hampir semua barang-barang milik nenek yang sudah lama ditinggal suaminya ini rusak akibat terendam air setinggi lutut orang dewasa.
“Itu kasian rumahku sudah dua bulan dia banjir jadi terpaksa saya mengungsi dirumahnya anaku. Saya sudah pernah laporkan ini kepada pak lurah, tapi belum ada tindakan sampai sekarang. Waktu itu saya disuruh untuk siapkan pipa besar dan membuat sendiri saluran pembuangan, karena tidak punya uang sampai saat ini saya belum bisa membeli pipa. Saya hanya pasrah saja liat rumah saya terendam banjir,” ungkap Nenek Samsa.
Hal senada juga sampaikan Darman, tetangga Nenek Samsa yang rumahnya ikut terendam banjir. Dikatakannya, setiap musim penghujan rumahnya dan rumah Nenek Samsa pasti terendam banjir. Sayangnya pemerintah setempat dinilai kurang peduli dengan musibah yang menimpa mereka karena hingga saat ini belum ada solusi yang diberikan.
“Jadi kita kasian ini kalau hujan pasti kebanjiran, karena saluran pembuangan tidak ada, apalagi kalau hujan deras. Kita juga sudah capek sampaikan ini sama pak lurah dengan pak camat, karna sampai saat ini belum juga ada tanggapan, terang Darman.
Selain rumah warga, banjir juga merendam sekir 5 hektar sawah milik petani di wilayah itu. Ironisnya pemerintah setempat belum menunjukkan penanganan terhadap bencana yang melanda masyarakatnya.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan yang diberikan Lurah Tuoy, Asra Laloasa. Dari informasi beberapa staf pegawai kelurahan setempat, Asra, tidak berada di kantornya dan sedang ada kegiatan lain. (**Restu)
