Dua Kelompok Pemuda di Jalan Murhum Baubau Terlibat Tawuran

1328
Dua Kelompok Pemuda di Jalan Murhum Baubau Terlibat Tawuran
TAWURAN - Kondisi pasca bentrok dua kelompok pemuda di bilangan Jalan Sultan Murhum, Kecamatan Murhum, depan eks Buton Teater, Jumat malam (28/2/2020). Polisi berhasil merelai massa usai mengeluarkan tembakan udara. (Risno/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,BAUBAU– Dua kelompok pemuda terlibat tawuran di bilangan jalan Sultan Murhum, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) atau tepatnya di depan eks Buton Teater Jumat (28/2/2020). Pantauan awak zonasultra.id di lokasi, terlihat kelompok pemuda datang dari arah arah utara, lalu menuju pantai Kamali, dan kelompok lainnya datang dari arah selatan menuju Kantor Pos Baubau.

Diduga tawuran itu melibatkan kelompok pemuda dari Kelurahan Nganganaumala dan Kelurahan Wangkanapi. Belum diketahui secara pasti penyebab tawuran itu, namun dugaan sementara akibat kesalahpaham.

BACA JUGA :  Polres Konut Amankan 10 Pelaku Peredaran Narkotika

Peristiwa terjadi sekira pukul 18.30 WITA. Dan aksi dua kelompok itu berhasil diredam polisi sekira pukul 20.30 WITA. Dari pantauan zonasultra.id, dua kelompok pemuda yang terlibat tawuran itu menggunakan topeng. Masing-masing mereka membawa alat tarung, sencata tajam dan tumpul.

Bentrok dua kelompok itu mulai terurai ketika polisi datang dan melepas tembakan peringatan. Meski begitu situasi belum kondusif, dua kelompok pemuda itu tetap mengeluarkan teriakan-teriakan bernada profokatif.

Kericuhan kembali terjadi sebab satu kelompok pemuda dari Kelurahan Nganganaumala mencoba menerobos barikade polisi. Mereka melempar baru untuk mengurai barikade, sebagian pemuda juga berhasil meneboros. Namun kelompok pemuda itu mundur lagi setelah polisi menembakan gas air mata.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Untuk mengatasi tawuran dua kelompok pemuda itu, polres Baubau menurunkan personelnya yang dimuat dalam tiga mobil. Polisi yang datang langsung mengamankan lokasi, terlihat sejumlah motor yang juga digunakan petugas kepolosian. Kemudain motor dan mobil dijadikan benteng pemisah antara kedua kelompok pemuda tersebut. (a)

 


Kontributor : Risno
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini