Dua Kursi Fraksi Golkar di DPRD Sultra Masih Kosong

142
kepala-bagian-humas-protokoler-dan-persidangan-dprd-sulawesi-tenggara-sultra-robert-piter-raru
Robert Piter Raru

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Hingga kini dua kursi dari fraksi Golkar di DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) masih kosong. Kondisi ini terjadi menyusul mundurnya Surunuddin Dangga dari keanggotaannya di dewan karena mengikuti pemilihan kepala daerah di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) pada tahun 2015 lalu.

kepala-bagian-humas-protokoler-dan-persidangan-dprd-sulawesi-tenggara-sultra-robert-piter-raru
Robert Piter Raru

Informasi teranyar, kursi anggota DPRD dari fraksi Partai Golkar kembali berkurang satu setelah ditinggalan Suriyani Imran karena telah meninggal pada Senin (10/10/2016)

“Kursi DPRD Sultra dari fraksi Partai Golkar saat ini tinggal lima kursi dari tujuh kursi yang ada di DPRD Sultra,” tutur Kepala Bagian Humas, Persidangan, dan Protokoler DPRD Sultra Robert Piter Raru di ruangannya, Kamis (13/10/2016).

BACA JUGA :  [SALAH] Partai PBB Menyatakan Deklarasi Mendukung Anies Sebagai Presiden 2024

Sampai saat ini, lanjut Robert, pergantian antar waktu (PAW) dari Surunudin belum juga dimasukkan oleh partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Untuk PAW dari Partai Golkar kita tunggu saja dari partai, tapi mungkin masih ada masalah di internal partai atau bagaimana, karena yang satu saja PAW dari Surunudin sampai sekarang belum ada,” katanya.

Akibat kosongnya dua kursi tersebut, akan berpengaruh bagi fraksi Partai Golkar di DPRD Sultra, dalam hal pengambilan keputusan seperti voting. Padahal, menurut Robert, dalam voting itu satu suara saja berpengaruh sekali.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD I Partai Golkar Sultra Basri mengatakan, terkait masalah PAW Surunudin sudah lama diproses, hanya masih ada masalah internal partai. Pihaknya masih menunggu keputusan mahkamah partai.

BACA JUGA :  KPU Konut Buka Pendaftaran Badan Adhoc, Ini Syaratnya

” Tinggal tunggu Mahkamah Partai akan bersidang. Sementara untuk PAW Suriyani, kami belum memproses, karena keluarga almarhumah masih berkabung. Jadi nanti setelah 40 hari meninggalnya ibu Suriyani baru kami proses PAW-nya karena kita juga punya etika,” ungkap Basri saat dihubungi melalui via telpon, Kamis (13/10/2016).

Ia menambahkan, tidak ada pengaruh dari kekosongan kursi tersebut, karena selama ini di DPRD Sultra jarang melakukan voting.

“Untuk PAW dari Surunudin dan Suriyani sudah ada orangnya. Jadi tinggal tunggu saja,” tutupnya. (B)

 

Reporter : Ramadhan Hafid
Editor    : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini