ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Kantor Imigrasi Wakatobi berbeda data soal angka kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif setempat.Catatan kantor Imigrasi ada 2.904 Wisman yang datang ke Wakatobi, sedangkan dinas pariwisata dan ekonomi kreatif sebanyak 7.020 orang wisman.
Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Wakatobi, Muh Ilyas Abibu, mengungkapkan bahwa data kunjungan Wisman yang dimiliki Imigrasi tidak valid.
“Kalau Dinas Pariwisata itu pasti mengambil data yang valid data yang dikumpulkan itu pertama terkait dengan kedatangan melalui pintu masuk dalam hal ini melalui bandara, mereka akan melaporkan juga,”katanya.
Hal itu, lanjut Ilyas, sesuai dengan manifest penumpang yang tinggal dan yang datang Wakatobi. Kemudian adanya laporan hotel karena di hotel itu ada pajak hotel berapa yang menginap berdasarkan pungutan itu setiap orang dihitung.
“Dan laporan-laporan di hotel menyampaikan dan saya yakin data yang disampaikan pariwisata itu masih lebih kecil daripada fakta. Karena dalam sistem ada yang tidak bisa kita deteksi dengan baik. Misalnya mereka yang datang melalui kapal Pelni kita tidak bisa deteksi dengan baik, atau melalui Kamaru kemudian berangkat lewat pulau-pulau yang mungkin nginapnya di rumah masyarakat,”terangnya.
Sambungnya, sehingga yang seperti itu tidak bisa di deteksi dengan baik belum lagi mereka yang datang melalui kapal laut lainnya.
“Kadang petugas Imigrasinya kita tidak mungkin menjangkau seluruhnya dan kadangkala mereka sudah melaporkan ke Imigrasi mana titik starnya. Dulu kapal kalau kapal-kapal yang datang pelayanan keimigrasian yang dibawa ke pelabuhan,” tukasnya.
Dikonfirmasi via WhatsApp (WA) Rabu, (19/7/2018), Kepala Kantor Imigrasi Kelas III Kabupaten Wakatobi, Saroha Manullang mengungkapkan jika Imigrasi hanya menyajikan data Warga Negara Asing (WNA) yang ada tersimpan secara real di database Imigrasi.
Keberadaan para WNA dan kegiatannya dilaporkan melalui Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA) berdasarkan hasil pengawasan oleh Imigrasi, anggota tim pengawasan orang asing (Timpora), operasi gabungan, pemantauan langsung, dilaporkan oleh para penjamin, sponsor, beberapa hotel, operator, resort dan lainnya.
“Baik secara langsung, melalui WA, Short Message Service (SMS), e-mail dan media lainnya. Dan data dari kantor kami ini bukan untuk dibandingkan dengan data-data dari instansi lain, pastilah akan berbeda hasilnya,” tegasnya. (B)