ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dua orang pendaki Gunung Mekongga diketahui terserang hipotermia. Hal inilah yang membuat mereka tertahan di pos tujuh dan delapan gunung dengan ketinggian 2.620 Meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
Berita Terkait : Korban Belum Ditemukan, Tim Pencari Pendaki yang Hilang di Gunung Mekongga Bertambah
Hipotermia adalah suatu kondisi di mana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C. Sebagaimana diketahui, tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C.
Humas SAR Kendari Wahyudi menceritakan, pendaki gunung itu melakukan pendakiannya pada Minggu (5/3/2017) lalu. Setelah mencapai puncak gunung tertinggi di Sulawesi Tenggara (Sultra) itu, pendaki yang berjumlah enam orang ini turun.
Berita Terkait : Lokasi Pendaki yang Hilang di Gunung Mekongga Telah Diketahui
Dalam perjalanan, lanjut Wahyudi, keenam pendaki ini diterjang badai. “Saat itu hujan deras disertai angin kencang dan kabut. Karena itulah, dua orang diantara mereka terserang hipotermia,” kata Wahyudi via selulernya Minggu (12/3/2017) malam.
Dua orang rekannya yakni Lili Angga dan Rahim memutuskan untuk turun meminta pertolongan di pos komando Desa Tinokari, Kecamatan Rante Angin, Kolaka Utara. Sementara dua pendaki lain mendampingi dua pendaki yang terserang hipotermia.
“Tim dari SAR kendari sore tadi juga sudah menuju lokasi untuk membantu memberikan pertolongan,” ujar Wahyudi.
Berita Terkait : Empat Pendaki Hilang di Gunung Mekongga, Satu Diantaranya Anggota Navernos UHO
Sementara Koordinator Pos SAR Kolaka, Andi Muhammad Akbar mengatakan, proses pencarian terhambat hujan deras yang mengguyur wilayah gunung itu.
“Andai tidak hujan, mungkin sudah ada tim yang sampai di lokasi korban,” jelas Muhammad Akbar. (B)
Reporter : Lukman Budianto
Editor : Rustam