Dukung Kebersihan Kota, Pelni Hadirkan Rumah Kelola Sampah di Baubau

Dukung Kebersihan Kota, Pelni Hadirkan Rumah Kelola Sampah di Baubau
Kepala PT Pelni Cabang Baubau, J.S Sitorus (tengah) dan Asisten II Setda Kota Baubau, Ibnu Wahid (kanan) saat memperlihatkan produk RKS Kampung Pelni Baubau, Rabu (9/6/2021). (M10/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) meluncurkan program Bina Lingkungan Rumah Kelola Sampah (BL RKS) di Kelurahan Kadolokatapi, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Program BL RKS Kampung Pelni Baubau ini diresmikan secara virtual oleh Direktur Utama PT Pelni, Insan Purwarisya L Tobing, Rabu (9/6/2021). Sementara yang hadir secara langsung adalah Kepala PT Pelni Cabang Baubau, J.S Sitorus dan Asisten II Setda Kota Baubau, Ibnu Wahid.

Insan Purwarisya mengungkapkan, program ini dimulai tahun 2018 di Batu Licin, Kalimantan Selatan dan tahun 2019 di Kampung Melayu Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Sementara, tahun ini PT Pelni menempatkan Baubau sebagai daerah ketiga yang melaksanakan program bina lingkungan tersebut.

BL RKS sebagai program pengelolaan sampah yang bernilai jual, juga sarana edukasi di Kota Baubau. Kata dia, sampah nantinya akan diambil dari masyarakat ataupun sampah dari kapal Pelni.

“Ada 11 kapal yang bersandar di Pelabuhan Murhum Baubau, tentunya banyak sampah yang dikirimkan dari kapal maka perlu membuat RKS di Baubau. Dengan hadirnya ini semoga mampu memberi manfaat serta nilai dalam mendorong perekonomian kota Baubau. Juga Bisa membantu Kota Baubau lebih bersih baik di darat maupun di lautnya. Permohonan maaf karena saya tidak bisa hadir secara langsung,” katanya.

Sementara itu, mewakili Wali Kota Baubau, Asisten II Setda, Ibnu Wahid memberikan apresiasi kepada pihak PT Pelni yang telah menghadirkan program BL RKS. Ia berharap ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan lingkungan yang sehat.

“Ini adalah wujud dari sebuah ekosistem yang baik, dan memang harus kita bersinergi dalam rangka pertumbuhan ekonomi di Kota Baubau. Kita cukup senang dari seluruh Indonesia kita yang ketiga,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, nantinya seluruh produk yang dihasilkan dari RKS ini akan selalu dimonitoring. Bahkan kata Wahid, pihaknya juga akan menyiapkan branding untuk produk dari RKS yang berdiri di atas lahan 10 x 25 meter tersebut .

“Instansi terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan bisa menyiapkan pasarnya. Ini menjadi pilot projects ke depan,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Kepala PT Pelni Baubau, J.S Sitorus mengungkapkan, sebanyak 11 kapal Pelni memiliki rute Baubau. Kapal-kapal tersebut bersandar 50 kali di Pelabuhan Murhum Baubau dalam sebulan, dan setiap kapal tiba bisa menghasilkan kurang lebih 2 truk sampah.

“Dalam satu bulan itu agak lumayan banyak sampah yang dihasilkan, dengan adanya RKS ini dapat mengurangi penumpukan di TPA, yang selama ini satu tempat bisa dikelola di sini. Sampah-sampah dari kapal itu lebih dominan tempat makanan, botol atau gelas air mineral dan sisa-sisa makanan penumpang yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya. (B)

 


Penulis: M10
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini