ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tak lama setelah peristiwa seekor ular sanca dengan panjang 7 meter menelan salah Wa Tiba (54), seorang warga di Lorong Gea Desa Mabolu, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, kawanan ular dengan jenis yang sama bermunculan di berbagai lokasi yang berbeda di Muna beberapa hari belakangan.
Wakil Dekan I Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) Universitas Halu Oleo (UHO), Safril Kasim mengungkapkan, munculnya ular mendekati pemukiman warga tersebut karena hilangnya habitat dari reptil tersebut, hal itu dikarenakan rusaknya ekosistem sehingga melakukan pencarian habitat yang baru agar bisa bertahan hidup.
“Dari pandangan ekosisitem kalau begitu kemungkinan adanya perubahan penggunaan lahan yang cukup signifikan pada hutan alam, sehingga habitatnya menjadi terganggu. Karena sudah tidak nyaman disitu, maka dia melakukan survival untuk bisa melanjutkan hidup, maka keluarlah mereka dari hutan untuk mencari tempat makan yang baru,” kata Safril saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (21/6/2018).
(Baca Juga : Warga Muna Ditemukan Tewas Dimakan Ular Piton)
Ia melanjutkan, penyebab dari hilangnya habitat ialah adanya deforestasi atau penghilangan hutan yang disebabkan perubahan penggunaan lahan, entah itu menjadi lahan pemukiman atau perkebunan, dan sebagainya, atau juga bisa akibat kebakaran hutan yang menyebabkan rusaknya ekosistem di Hutan.
“Namanya mahluk hidup, kalau sudah tidak menemukan makanannya di situ ya dia Migran ke tempat lain untuk menemukan sumberdaya baru,” kata dia.
Untuk itu, menurutnya tindakan deforestasi yang bisa saja menimbulkan hilangnya habitat mahluk hidup dihutan harus dihindari. Justru yang harus dikembangkan saat ini ialah bagaimana membenahi lagi hutan kita dengan penghijauan. (B)