ZONASULTRA.COM,ANDOOLO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesin Tenggara (Sultra) baru-baru ini melakukan ekspor perdana Kepiting Bakau ke Singapura. Hal ini disambut positif oleh Wakil Bupati Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Arsalim Arifin, meyakini dengan dibukanya kran ekspor hasil hasil alam keluar negeri akan memberikan pengaruh positif bagi daerahnya.
“Dengan dibukanya Keran eskpor ini, akan berdampak positif bagi daerah kita terhadap meningkatnya Outcome (pendapatan) para nelayan dan petani kita di daerah khususnya di Konsel, akan jauh lebih besar. Karena jalur distribusi penjualan komoditi perikanan kita tidak lagi hanya antar pulau antar provinsi tetapi juga sudah bisa diekspor ke luar negeri,” kata Arsalim di Andoolo, Sabtu (19/5/2018).
Tak hanya itu lebih jauh Arsalim, adanya ekspor perdana komoditi perikanan tersebut dapat menguntungkan daerah, karena hal ini bisa menjadi Trigger atau pemicu bagi nelayan daerah Konsel untuk lebih fokus mengembangkan pada usaha komoditi perikanan. Utamanya dalam hal kualitas maupun kuantitas untuk dapat diterima di pasar internasional.
(Baca Juga : Perdana, Kepiting Bakau Diekspor Langsung dari Sultra)
“Apalagi kita memiliki banyak potensi yang menghasilkan produk perikanan, pertanian, perkebunan dan peternakan yang melimpah, seperti ikan, udang, kepiting, jagung, sapi dan lainya, tentu saja potensi-potensi itu memiliki nilai jual di pasar Internasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut, mantan Kepala Bappeda Konsel ini menjelaskan bahwa Konsel tercatat dalam pendokumentasian sebagai salah satu kabupaten yang turut andil sebagai penyumbang ekspor komoditi di Sultra sehingga dapat menambah PAD. Tentunya juga akan meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Arsalim berharap, kedepan kegiatan ekspor akan diikuti oleh semua jenis komoditi lainnya yang bisa dihasilkan daerah itu.
“Oleh karena itu akan kita berupaya bersama-sama instansi terkait dan seluruh stake holder agar terus meningkatan volume dan nilai komoditas tersebut, ini juga sejalan dengan arahan Bapak Presiden dalam rapat kerja di kementerian perdagangan di Jakarta kemarin, yang menekankan perbaikan masalah birokratisasi di pusat agar dapat diikuti sepenuhnya oleh daerah termasuk dalam kebijakan eskpor komoditas. Ini sudah pasti sangat baik kedepan,” pungkasnya. (B)