Emak-emak di Bombana Ubah Rumput Laut Jadi Makanan Siap Saji

Emak-emak di Bombana Ubah Rumput Laut Jadi Makanan Siap Saji
PELATIHAN - Emak-emak di Desa Laea, Poleang Selatan, Bombana saat ikut pelatihan mengolah dan mengembangkan rumput laut hingga menjadi produk makanan siap saji. mereka dilatih melalui kolaborasi Pemda dan TP-PKK di Kantor desa Laea, Selasa (18/9/2018). (MUHAMMAD JAMIL/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,RUMBIA-Kaum perempuan di Desa Laea, Poleang Selatan, Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) girang bukan main saat Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) daerah itu datang ke kampung mereka, Selasa (18/9/2018) lalu. Institusi ini hadir demi memberi ilmu mengolah rumput laut, komoditas melimpah di desa itu, untuk diolah lebih bernilai ekonomi.

Harap diketahui, Desa Laea memang lumbungnya rumput laut di Bombana. Setahun, bisa sampai 4 ribuan ton dihasilkan para petani. Sayangnya, semuanya hanya dijual gelondongan kepada pengumpul. Padahal, jika mau sedikit berkreasi, rumput laut bisa diolah menjadi makanan siap saji, dan bisa ikut menambah ekonomi keluarga.

Inilah yang mendorong DP3A, bersama Dinas Kelautan dan Perikana Bombana plus PKK, hadir di Laea. Sebuah pelatihan mengolah rumput laut jadi makanan siap saji pun digelar. Ada puluhan emak-emak di kampung itu antusias mengikuti pelatihan yang dipusatkan di kantor desa setempat.

“Kami ingin, ibu-ibu di Laea ini punya penghasilan sendiri. Potensi rumput laut yang melimpah ini harus bisa dimanfaatkan,” kata Husning, Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Perempuan dan Keluarga yang berbicara mewakili pimpinannya, Kepala DP3A Bombana, Abdul Rahman.

Upaya tersebut dimulai untuk kalangan perempuan pesisir melalui pemanfaatan rumput laut hingga bernilai ekonomis. Katanya, DP3A untuk saat ini fokus mendorong kaum ibu di Laea agar bisa mengemas rumput laut menjadi makanan siap saji dan bisa menjadi sumber penghasilan bagi mereka.

Emak-emak di Bombana Ubah Rumput Laut Jadi Makanan Siap Saji

Menurut Husning, rumput laut sejatinya bisa diolah jadi aneka prduk makanan mulai dari bakso, mie, manisan, cendol rumput laut, selai, stick keju , donat bahkan dimanfaatkan untuk pembuatan kosmetik.

Dipilihnya Laea sebagai sasaran karena desa itu adalah lumbung rumput laut dan mampu memproduksi 4.256 Ton setahun. Program ini masuk dalam kategori pemberdayaan perempuan pesisir (Pepsi).

Jangka pendeknya lanjut dia, dimulai dari kaum ibu Laea. Setelah berhasil, maka akan dikembangkan di tiga zona wilayah untuk seluruh emak-emak di pesisir. “Jangka panjangnya adalah menjadikan rumput laut sebagai aset pendapatan asli daerah (PAD) melalui promosi di berbagai tempat wisata di daerah itu,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua PKK Bombana, Andi Nirwana Tafdil yang membuka pelatihan tersebut mengapresiasi upaya Pemkab Bombana dalam meningkatkan kualitas perempuan untuk berpenghasilan sendiri. Kata dia,melalui pelatihan itu nantinya akan meringankan beban suami dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Andi Nirwana menyarankan agar home industri yang ada di desa tersebut bisa disuplay secara intensif agar usaha yang ada selama ini tidak terhenti. Begitu pula dengan aspek layak jualnya yang diakuinya bergantung pada kelayakan kemasan dan melalui rekomendasi balai POM.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bombana, Sarif mengharapkan agar para ibu di pesisir mestinya didukung penuh oleh suami mereka untuk mampu berpenghasilan sendiri. “Wilayah ini sangat potensial untuk rumput laut. Tinggal bagaimana para ibu-ibu mempelajari proses pembuatan rumput laut hingga menjadi makanan siap saji,” ujarnya.

Nurwahida, Ketua pengelola Home Industri di Desa Laea mengaku sangat senang pelatihan itu. Ia mengaku pernah menjalani pelatihan dari DP3 Ambon pada tahun 2016 lalu. Hasilnya memang ada tapi hanya untuk memenuhi kebutuhan di dalam keluarga dan belum ada efeknya yang signifikan.

“Saat ini pula kami diajarkan betul-betul tatacara membuat makanan yang siap saji dan layak jual. Kami janji akan setius mengembangkan produk rumput laut hingga bernilai uang kebutuhan kami disini,” pungkasnya.(B)

 


Reporter : Muhammad Jamil
Editor : Abdi MR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini