Empat Pemuda Mengamuk di Ruang Rapat DPRD, Pembahasan KUA-PPAS di Wakatobi Terhenti

Empat Pemuda Mengamuk di Ruang Rapat DPRD, Pembahasan KUA-PPAS di Wakatobi Terhenti
Rapat pembahasan antara DPRD dan Pemerintah Daerah (Pemda) Wakatobi terpaksa berhenti akibat diserang 4 pemuda. Dalam penyerangan itu sejumlah fasilitas negara dirusak. (Istimewa)

ZONASULTRA.ID, WANGI-WANGI – Rapat kerja lanjutan pembahasan amandemen Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) diserang empat pemuda di daerah setempat.

Empat pemuda tersebut masuk menerobos jalannya rapat, di luar aktivitas demonstrasi yang biasa mereka lakukan. Insiden itu terjadi sekira pukul 16.30 Wita, Rabu (14/9/2022) lalu.

Kejadian itu viral di media sosial dalam video berdurasi 02.24 menit. Pada tayangan video yang di-upload di grup Wakatobi Online tersebut, mereka meminta salah seorang anggota DPRD untuk menghubungi dan menghadirkan beberapa orang pemuda yang mereka nilai sebagai preman.

Menurut mereka, pemuda yang mereka minta untuk dihadirkan itu adalah preman yang mencoba menghalang-halangi aksi demonstrasi mereka beberapa waktu lalu. Mereka menuding bahwa preman tersebut adalah suruhan salah seorang anggota DPRD.

Gara-gara aksi brutal dan anarkis tersebut sejumlah peserta rapat terdiri dari anggota DPRD dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kocar-kacir berhamburan menghindari amukan para pemuda.

Empat mic wireless conference rusak, piring serta gelas pecah, kue dan papan nama anggota dewan berhamburan di lantai. Akibatnya rapat pembahasan pun tidak dilanjutkan dan diagendakan kembali.

Sekretaris DPRD Kabupaten Wakatobi Rusdin mengatakan, kejadian itu telah merusak aset negara jutaan rupiah, hingga para terduga pelaku penyerangan dilaporkan ke pihak yang berwajib. Menurutnya belum ada rencana untuk mencabut laporan karena masih dalam proses.

“Sudah diambil keteranganku kemarin malam dan kemarin pagi, laporan kami sudah diterima. Pak Kapolsek juga tadi sudah rekonstruksi di sini, tentang barang-barang yang dirusak. Kemudian keadaan dan situasi pada saat itu, suasananya dalam keadaan rapat. Saya belum bisa pastikan, tapi harga mic itu tadi kalau tidak salah satu buah itu Rp2 juta-Rp3 juta,” ungkapnya.

Sementara itu pihak Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Wakatobi masih menyelidiki kasus penyerangan yang terjadi pada rapat kerja lanjutan pembahasan amandemen Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 di kantor DPRD oleh empat orang pemuda.

Kapolres Wakatobi melalui Kasat Reskrim AKP Hardi Sido menjelaskan, untuk sementara kasusnya masih dalam penyelidikan. Motifnya juga masih mereka selidiki.

“Tapi sebentar malam akan kami gelarkan. Makanya itu kami akan gelarkan sebentar. Termasuk nanti kami akan tentukan sikap, pasal-pasal apa kira-kira yang kami terapkan dan lain sebagainya,” ujarnya, Sabtu (17/9/2022).

Karena masih dalam penyelidikan sehingga pihaknya belum mengungkap terlalu jauh. Saat ini mereka tengah memeriksa delapan orang saksi, dari Sekwan dan dua orang staf.

“Untuk sementara kami lidik yah. Belum ada pelaku, kami masih memeriksa saksi-saksi terkait dengan masalah yang terjadi di DPRD Kabupaten Wakatobi,” pungkasnya. (B)

Kontributor : Yudin
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini