ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Masyarakat di Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Sultra), Sulawesi Tenggara (Sultra) kesal dengan keberadaan perusahaan tambang yang beroperasi di blok Mandiodo.
Pasalnya, aktivitas perusahaan tambang nikel itu diduga telah melakukan pencemaran pada air laut dan rawan longsor akibat pengerukan tanah gunung guna mengambil biji nikel. Faslitas umum seperti jalan juga rusak parah hingga sulit dilalui warga.
Perusahaan yang diduga menjadi penyebab terjadinya kerusakan jalan antara lain, PT HI, PT KMS 27 dan PT KKP.
Dari pantauan awak media Zonasultra. Com yang turun langsung ke lokasi tersebut, jalan berjarak ratusan meter rusak parah dan dipenuhi lumpur tebal setinggi 30 cm. Tiap sisi jalan dipenuhi lubang besar yang digenangi air.
Faktor kerusakan ditenggarai akibat adanya aktifitas bongkar muat ore nikel empat perusahaan tersebut yang menggunakan alat berat (truk dump) muatan dengan kapasitas besar. Keadaan itu, semakin diperparah adanya curah hujan yang turun sejak 1 minggu terakhir ini.
Area tersebut sesungguhnya merupakan jalan umum penghubung bagi masyarakat 4 desa yakni, Desa Mowundo, Mandiodo, Tapu Emea dan Tapunggaya, bukan diperuntukkan bagi aktivitas perusahaan tambang.
Jusmawal, salah seorang warga sekitar saat dijumpai mengeluhkan kondisi jalan yang semakin rusak dan sulit untuk dilalui. Dikatakan, kejadian tersebut sudah berlangsung sejak 1 minggu yang lalu, hingga membuat penguna jalan sangat terganggu, terlebih pada anak-anak sekolah yang melintas.
“Licin betul kasihan, kalau hujan parah sekali. Sampai-sampai ban motor susah berputar, full dengan lumpur dispakbornya. Kasihan anak sekolah yang lewat susah sekali mereka jalan,”ungkapnya dengan nada kesal.
Karena itu, Jusmawal meminta kepada pihak berwenang DPRD dan Pemerintah setempat agar turun tangan langsung menangani persoalan tersebut, yang dianggap sangat merugikan masyarakat.
“Kami minta terima kasih sudah mau peduli dengan kondisi jalan kami di sini, mengekspos. Kami harap ada pehatian khsus agar masyarakat pengguan jalan bisa nyaman,”ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, awak media zonsultra.com belum berhasil mengkonfirmasi pihak perusahan tambang tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua l DPRD Konut, Indra Supriadi turun langsung meninjau lokasi. Di tempat itu, politisi Partai PAN ini mendapati alat berat bermuatan ore nikel bolak balik menggunakan jalan umum.
Dikatakan, ulah para penambang tersebut jika dibiarkan berlarut-larut dapat merusak falitas umum dan membahayakan bagi masyarakat akibat kerusakan jalan.
Baginya, lanjut Indra, keluhan dan sorotan masyarakat setempat soal kerusakan jalan sangat wajar disuarakan. Sebab, kerusakan semakin parah, melumpuhkan aktivitas dan nyaris membuat daerah tersebut terisolir.
“Saya sangat prihatin dengan persolan ini, kasian masyarakat jadi korban. Tentu langkah selanjutnya segera kami dari pihak wakil rakyat memanggil pihak pemerintah terkait mempertanyakan soal pengawasannya dan pihak perusahaan. Jika ada pelanggaran kami tindaki, tidak ada tawar menawar,”tukanya dengan nada tegas. (a)