UPACARA PERINGATAN HUT KOTA BAU-BAU – Walikota Baubau AS Tamrin, Wakil Walikota Baubau Hj Wa Ode Maasra Manarfa, Ketua DPRD Baubau Hj Roslina Rahim dan unsur Muspida Kota Baubau saat menghadiri upacara peringatan HUT Kota Baubau sebagai daerah otonom yang ke-16 tahun, di pelataran Kantor Walikota Baubau. (Foto: Istimewa)
ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Momentum peringatan HUT Kota Baubau ke-476 dan HUT ke-16 Kota Baubau sebagai daerah otonom tahun 2017, Walikota Baubau AS Tamrin menganggap ini adalah tahun untuk berkreasi. Empat pilar pembangunan menjadi tolak ukur pembangunan dalam lima tahun pemerintahan Tampil Mesra.
AS Tamrin mengajak semua pihak untuk mengimplementasikan nilai PO-5. Nilai falsafah ini dinilai dapat menginspirasi untuk bersama memaknai hari jadi Kota Baubau meraih kemajuan demi kesejahteraan masyarakat yang dijabarkan dalam empat pilar pembangunan.
“Dengan mengamalkan dan mengimplementasikan nilai ini maka tentu kita optimis akselerasi nilai empat pilar pembangunan pada semua sektor dapat ditingkatkan,” kata Walikota AS Tamrin dalam rapat paripurna istimewa dengan agenda pembacaan pidato pengantar Walikota Baubau menyambut hari jadi Baubau ke-476 dan HUT Kota Baubau ke-16 sebagai daerah otonom di Kantor DPRD Kota Baubau, Senin (16/10).
Ketua DPD PAN Kota Baubau ini menjabarkan selama lima tahun Tampil Mesra, falsafah tersebut menjadi kunci pembangunan di Kota Baubau. Hasilnya, empat pilar pembangunan yang menyentuh dasar kehidupan bermasyarakat mampu dicapai dan dimaksimalkan.
Pilar pertama peningkatan sumber daya manusia yang berorientasi pada pembangunan indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Baubau. Pada pilar ini, IPM mengalami kemajuan dari tahun 2010 hingga tahun 2016 yang meningkat dari 70,60 persen menjadi 73,99 persen pada tahun 2016 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,8 persen. Nilai ini berada di atas provinsi 69,31 persen bahkan di atas nasional yang hanya 70,18 persen.
“Angka ini berada di kriteria tinggi, hal ini karena adanya peningkatan realisasi dari seluruh komponen IPM, baik komponen pendidikan dengan angka harapan sekolah sebesar 14,18 tahun. Kesehatan yang diindikasikan dari angka harapan hidup sebesar 70,47 tahun maupun komponen ekonomi atau kemampuan daya beli masyarakat,” jelas AS Tamrin.
Pilar kedua yakni pengembangan infrastruktur sarana dan prasarana perkotaan. Pada pilar ini telah dicapai peningkatakan infrastruktur diantaranya jalan baru Waborobo-Sorawolio sepanjang 11,95 km tahun 2017. Penyambungan pelayanan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan peningkatan kebersihan dengan peningkatan armada dan perluasan wilayah jangkauan pelayanan.
Di pilar ketiga mengenai pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis kearifan lokal telah banyak diciptakan. Diantaranya pembangunan sarana dan prasarana Pasar Wameo, Pasar Karya Baru serta pembangunan sarana ekonomi melalui modal usaha bagi UMKM dan nelayan pesisir Kota Baubau.
Terakhir pilar keempat mengenai pengembangan nilai budaya lokal. Pemerintah Kota Baubau melalui beberapa kegiatan strategis berkomitmen untuk melestarikan situs budaya baik melalui pelestarian benteng keraton wolio, pelaksanaan ritual budaya serta beberapa kegiatan festifal budaya tua. Beberapa kegiatan tersebut diselenggarakan dalam hari jadi Kota Baubau sebagai bentuk komitmen untuk mempromosikan pariwisata baik regional maupun internasional.
“Tantangan pembangunan dalam mensejahterakan masyarakat perlu didukung semua pihak. Olehnya, implementasi PO-5 dibutuhkan agar akselerasi pembangunan bisa ditingkatkan,” tandas doktor jebolan IPDN Jatinangor ini. (Adv)