Fachry Konggoasa Sebut Stok Pangan Aman Hingga Agustus 2020

Anggota DPR RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra) Fachry Pahlevi Konggoasa
Fachry Pahlevi Konggoasa

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Anggota DPR RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra) Fachry Pahlevi Konggoasa menyebut stok pangan aman hingga Agustus 2020. Untuk itu ia meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak perlu resah.

“Masyarakat mohon agar tenang dan tidak perlu resah. Pasokan dan stoknya ada. Hitungan dari Kementan hingga Agustus 2020 masih cukup,” kata Fachry saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Minggu (10/5/2020).

Meski begitu Fachri tak menampik jika krisis pangan akibat pandemi Covid-19 segera datang. Menurutnya, pandemi Covid-19 ini tak hanya mempengaruhi sektor kesehatan tetapi semua lini, salah satunya berdampak pada sektor pangan.

Menurut Fachry, banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi krisis pangan global ini. Pihaknya mendorong pemerintah daerah mengembangkan potensi sumber pangan lokal, khususnya peningkatan produksi bahan pangan dari sumber protein hewani, sayuran, dan buah.

DPR, pemerintah dan Kementerian Pertanian, kata Fachry akan mengawasi pasokan dan stok pangan dengan ketat.

Kendati demikian pemerintah harus mendukung petani untuk mau terus menanam dan menjaga rantai pasokan pangan dari hulu ke hilir. Sebab menurut Fachry, putusnya rantai pasokan pangan antara hulu dan hilir bisa mengancam kelangsungan produksi dan penyediaan pangan.

“Upaya mengatasi hambatan distribusi dan mendongkrak harga jual komoditas di tingkat petani merupakan langkah penyelamatan yang mendesak dilakukan dalam jangka pendek,” kata Anggota Komisi IV DPR RI ini.

Fachry menuturkan bahwa Komisi IV DPR RI dan Kementan telah sepakat memprioritaskan program bantuan pangan dan bantuan sarana produksi kepada petani.

Sementara terkait penghematan anggaran Kementan sebesar Rp7 triliun dari Rp21,05 triliun menjadi Rp14,05, Fachry mengaku tidak sepakat.

“Saya tidak sependapat dengan dipangkasnya anggaran Kementan ini, karena Kementan harusnya hadir sebagai garda terdepan masalah ketersediaan pangan di tengah wabah pandemi Covid-19,” ujar putra Bupati Konawe ini.

Sebagai legislator Sultra, Fachry mengungkapkan langkah-langkah penanganan dalam menghadapi ancaman krisis pangan saat wabah Covid-19, di antaranya memetakan secepatnya permasalahan-permasalahan pangan nasional dan kendala-kendala dihadapi baik sebelum wabah muncul, saat berlangsung maupun setelah wabah.

Kemudian memetakan lahan, alat dan infrastruktur yang dimiliki, SDM, teknologi serta permasalahan petani, benih, pupuk, anti-hama, pabrik pengolahan, pengiriman, pengecer dan lainnya, termasuk dalam sektor peternakan dan perikanan.

Merencanakan secepatnya langkah-langkah dan program-program darurat untuk penanganan krisis pangan dengan berbagai skenario atas potensi kondisi terjadi selama wabah Covid-19 berlangsung dan pasca wabah selama 1 tahun.

Selanjutnta menyusun daftar pangan prioritas dan produksi wajib berjalan selama wabah Covid-19 berlangsung, membentuk sistem pendataan pangan nasional yang real time untuk memantau barang masuk (in) dan barang keluar (out) serta proses produksi, serta membentuk desa penopang pangan selama wabah corona berlangsung dan 1 tahun pasca-wabah.

Pembentukan tim khusus gerak cepat pengamanan pangan juga diperlukan agar dapat bergerak cepat sampai ke pelosok-pelosok desa untuk melaksanakan pengamanan pangan yang didukung penuh oleh segenap institusi pemerintahan dan masyarakat penuh dedikasi dan disiplin.

Selanjutnya membuat protokol produksi pertanian, peternakan dan perikanan serta pabrik pengolah agar berjalan aman, steril dan terlaksana dengan baik. Mengatur dan menentukan sistem penyimpanan pangan yang terjaga ketahanannya dan steril dari penyebaran virus Covid-19 serta mengatur sistem pendistribusian pangan dengan tertib dan terencana. (b)

 


Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini