Fakta di Balik Kesembuhan 8 Pasien Positif Corona di Kendari

Fakta di Balik Kesembuhan 8 Pasien Positif Corona di Kendari

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Angka kesembuhan pasien positif virus corona di Kota Kendari mengalami peningkatan. Hingga Rabu (6/5/2020), dari total 34 kasus positif, 8 pasien di antaranya telah dinyatakan sembuh dan sudah kembali ke rumah masing-masing.

Virus corona saat ini menjadi perhatian dunia dan banyak negara harus melihat warganya meninggal dunia akibat virus asal Wuhan, China tersebut. Saat ini ada 3,6 juta jiwa lebih masyarakat dunia terkonfirmasi positif dan 1,2 juta jiwa telah sembuh. Di Indonesia sendiri sebanyak 12 ribu jiwa menjadi korban positif dan yang dinyatakan sembuh 2.317 jiwa per hari ini, Kamis (7/5/2020) pukul 13.00 Wita.

Di Kota Kendari kasus pertama (01) terkonfirmasi positif corona adalah perempuan 25 tahun asal Kecamatan Kambu dengan riwayat perjalanan umrah dan ia dinyatakan sembuh pada tanggal 2 April 2020 setelah hasil swab terakhir sudah dinyatakan negatif virus corona.

Lalu, kasus terkonfirmasi positif nomor 10 perempuan 38 tahun asal Kecamatan Puuwatu menjadi orang kedua yang sembuh dari corona pada tanggal 16 April. Kasus nomor 11 perempuan 37 tahun asal Kecamatan Baruga juga dinyatakan sembuh tanggal 16 April serta Kasus nomor 12 perempuan 45 tahun Kecamatan Baruga sembuh tanggal 16 April.

Setelah itu, kasus 03 laki-laki umur 43 tahun asal Kecamatan Baruga dinyatakan sembuh pada tanggal 24 April. Selanjutnya, kasus nomor 19 laki-laki 33 tahun asal Kecamatan Kambu sembuh tanggal 30 April, kasus 20 adalah laki-laki 37 tahun asal Kecamatan Poasia sembuh 30 April dan juga kasus 21 adalah laki-laki 38 tahun Kecamatan Poasia.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Kendari dr. Alghazali menyebutkan bahwa kedelapan pasien positif yang sembuh tersebut rata-rata menjalani perawatan medis di Gedung Isolasi RSUD Bahteramas dan RS Bhayangkara selama 3 minggu.

Alghazali menyebutkan sejumah faktor yang menyebabkan 8 pasien tersebut sembuh dari virus corona yakni kondisi fisik tubuh mereka masih bagus. Selain kondisi fisik, tidak terlihat riwayat penyakit bawaan saat pertama kali masuk di rumah sakit.

Kemudian mereka juga ada yang memiliki keluarga paramedis sehingga selalu diberikan motivasi untuk sembuh. Selanjutanya rutin mengkonsumsi makanan bergizi. Tak hanya itu para dokter dan perawat di rumah sakit juga terus memberikan pengertian kepada pasien supaya tidak stres agar daya tahan tubuh tetap kuat. Artinya, sugesti dalam diri untuk sembuh menjadi hal terpenting dari proses penyembuhan pasien positif corona tersebut.

“Insyaallah semua pasien yang sudah dinyatakan sembuh ini benar-benar sudah bersih dari virus corona,” ungkap Alghazali saat ditemui Zonasultra beberapa waktu lalu di Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Kendari.

Sebelum pasien dinyatakan sembuh, harus menunggu terlebih dahulu pemeriksaan lab swab pasien apabila telah dinyatakan negatif maka pasien sudah dinyatakan sembuh secara medis serta atas persetujuan dokter.

Pihak rumah sakit tidak membiarkan begitu saja pasien pulang ke rumah sebelum kondisi psikologis pasien dan keluarga siap serta memastikan lingkungan sekitar pasien telah menerima kembali pasien tersebut dengan baik. Jadi, harus dipastikan kesiapan tiga faktor tersebut.

“Jadi kalau pasien siap jasmani dan rohani dan dokter sudah izinkan boleh pulang dan kami berharap warga lingkungan sekitar tidak mencap bahwa pasien corona adalah sebuah aib yang harus dijauhi,” katanya.

Sementara itu meski pasien sudah dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah, mereka masih dalam pengawasan Dinas Kesehatan Kota Kendari demi memastikan kondisi 8 pasien itu tetap baik dan tidak melakukan kegiatan di luar rumah atau berpergian. Perkembangan kesehatan pasien pun terus dipantau apabila kembali terjadi gejala Covid-19 akan segera diambil tindakan.

Salah satu pasien laki-laki (43) asal Kecamatan Baruga yang sembuh pada tanggal 24 April 2020 lalu menjelaskan bahwa dirinya sempat tidak menyangka saat dinyatakan positif corona usai hasil swab keluar karena waktu itu kondisi fisik tubuhnya baik-baik saja dan tanpa gejala. Sehingga hal tersebut membuatnya kaget dan harus bersedia dijemput petugas medis dan dirawat di Ruang Isolasi RSUD Bahteramas.

Selama menjalani isolasi dirinya paham bahwa penyakit virus corona ini bisa menular kepada siapa saja tanpa terkecuali, sehingga sangat perlu masyarakat untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Bosan sekali rasanya di dalam ruang isolasi itu, kita tidak diinfus hanya berdiam diri saja di dalam tidak ada yang bisa dikerjakan selain tidur bercerita sesama pasien positif,” ungkapnya melalui wawancara live interaktif di salah satu radio di Kendari, Rabu (6/5/2020) malam.

Sembuh dari virus corona, caranya ia berusaha mengikuti semua anjuran petugas medis terutama untuk tidak stres, selalu semangat dan menanamkan sugesti dalam diri untuk segera sembuh. Kemudian ia juga mengakui setiap hari rutin mencuci tangan.

Menurutnya hal utama di samping menjalankan semua instruksi petugas medis adalah memperbanyak berdoa dan menyerahkan semua kepada Tuhan. Dia percaya bahwa penyakit tersebut datang dari Tuhan dan akan pula diangkat oleh-Nya.

“Lingkungan sekitar sekarang ada yang tahu saya sembuh, ada juga yang tidak tahu sama sekali saya positif corona. Ya jadi kondisi seperti itu dan kita harus terima,” ujarnya.

Melihat kondisi terjadi eskalasi peningkatan pasien positif corona, Alghazali menegaskan bahwa masyarakat harus terus waspada dengan situasi saat ini. Sebab ia mencontohkan kasus corona ini ibarat fenomena gunung es bahwa di antara satu pasien positif terdapat 100 orang yang berkeliaran di sekitarnya dan belum diketahui apakah positif atau negatif.

Parahnya lagi, ada yang tidak menunjukkan gejala Covid-19 tapi bisa menjadi penyebab penyebaran virus corona. Sehingga sangat diharapkan partisipasi masyarakat untuk tetap di rumah, rajin mencuci tangan, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, olahraga dan memakai masker.

“Bayangkan kalau kita tidak ikuti semua ini saya yakin angka kasus bisa terus meningkat dan apabila petugas medis sudah kewalahan bisa saja kita temukan mayat tergeletak dijalan karena virus corona,” katanya.

Tak lupa pula ditegaskan Alghazali bahwa doa dan dukungan dari semua masyarakat menjadi kekuatan semua pihak melawan virus corona ini. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini