ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Minimnya fasilitas di Puskesmas Sawa, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara membuat 3 pasien diduga menderita demam berdarah dangue (DBD) yang dirawat di tempat itu harus dirujuk di salah satu rumah sakit (RS) di Kota Kendari.
Kepala Puskesmas Sawa, Nurhadi menjelaskan, sepanjang Maret 2016 ini, ada lima pasien yang dirawat di tempatnya. Namun, yang memiliki gejala serupa dengan penderita DBD hanya 3 orang saja. Sedangkan dua pasien lainnnya tidak dirujuk karena keadaannya sudah membaik.
“Itu baru gejalanya saja, kita belum bisa memastikan positif atau tidak. Karena masih akan dilakukan pemeriksaan diagnosanya. Kan ada hasil pemeriksaan laboratorium, dan di sini kami tidak ada data pendukung laboratoriumnya,” kata Nurhadi, Rabu (30/3/2016).
Diakui Nurhadi, puskesmas yang dipimpinnya itu tidak melakukan rawat inap, tapi hanya melakukan rawat jalan bagi pasien yang datang berobat.
“Kita hanya lakukan pengobatan jalan saja, kalau perawatan langsung kami rujuk pasien ke rumah sakit yang lebih baik,” ujarnya.
Terkait salah satu pasien yang meninggal karena gejala DBD pada Desember 2015 lalu, Nurhadi mengatakan jika hal itu merupakan kekeliruan keluarga pasien yang lebih memilih melakukan pengobatan lewat dukun.
“Kami tidak bisa mendiagnosanya, padahal pasien sakit sudah seminggu tapi lebih memilih pengobatan ala dukun. Nanti demamnya tidak bisa tertangani baru dia datang periksa, sementara sudah terlambat,” tutupnya.
Penulis: Murtaidin
Editor: Jumriati