ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Menjelang bulan suci Ramadhan, even pariwisata masih terus on. Yang terkait culture, juga masih terus digas. Bahkan, skalanya makin besar. Bagi yang penasaran, ingin menyimak, silakan ke Kabupaten Ciamis, 19-25 Mei 2017. Ada festival adat terbesar yang siap digelar di sana. Namanya, Pesona Galuh Nagari 2017.
Dalam Mapag Ramadhan ini, akan ada ada enam acara adat yang dihelat selama seminggu penuh di Kabupaten Ciamis. Even pertama, Jagir Festival pada 19-20 Mei. Festival ini digelar di Desa Jayagiri-Penumbangan. Berikutnya, Upacara Adat Misalin 22 Mei di Dusun Tunggalrahayu Desa Cimaragas. Setelah itu, Upacara Adat Ngikis 22 Mei di Situs Karang Kemulyan Desa Karangmulyan Kecamatan Cijeungjing.
Nomor empatnya, Upacara Adat Nyepuh 23 Mei di Ciomas. Setelah itu, Upacara Adat Merlawu pada 24 Mei di Situs Gunung Susuru Desa Kertabumi. “Terakhir, Upacara Adat Merlawu II pada 25 Mei di Situs Gunung Padang Desa Sukaresik,” tutur Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Asdep Personal Kemenpar Wawan Gunawan, Selasa (9/5).
Lantas apa sih yang ingin dikejar Kemenpar? Mengapa juga harus menggelar even budaya selama seminggu penuh di Ciamis? “Pesona Galuh Nagari 2017 digelar untuk memunculkan potensi pariwisata Ciamis. Ini sangat penting karena Pesona Galuh Nagari adalah atraksi pariwisata berbasis masyarakat. Festival seperti ini harus didorong lebih kuat agar bisa menjadi daya tarik wisatawan. Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,” tambah Esthy.
Lalu apa “peluru” yang akan digunakan untuk menggoda wisatawan agar terpikat untuk datang ke Ciamis. “Di Ciamis itu, wisatawan nanti kita iming-iming dengan dengan sajian budaya. Kalau soal cultural value, kita tidak kalah. Juga kita goda dengan nature, alam dan kuliner,” sambung wanita berkerudung itu.
Untuk culturenya, ada banyak atraksi wisata budaya dan religi yang siap dihidangkan. Dari mulai Bersih Desa Ngaruat Jagat, Pameran Bebegig Sawah, Rampak Kolecer, Pawai Obor, Pengajian, Dzikir Akbar dan Manaqib Qubro, Wisata Ziarah, musik dan tari religi, semua dipastikan siap menghibur wisatawan.
Musikalitasnya, akan didukung musik tradisi dan modern serta musikalisasi puisi penyair Sufi Ridwan Ch. Madris. Unsur tari, sinden dan lawaknya, akan diisi tari tradisi dan modern, lawak Aman Amin dan Bajidoran Balad Pandawa yang menampilkan parade sinden dan penari cantik dengan pesona mojang Priangan.
“Untuk kuliner, ada Festival Kuliner Cita Rasa Pasundan, demo masak 100 nasi liwet, dan tumpeng, dipandu Mojang Jajaka Ciamis, dan cara unik ngampar makan bersama,” timpal Wawan Gunawan.
Selain itu, juga akan diadakan Gelaran & Karnaval budaya menampilkan Bebegig Baladewa, Wayang Landung, Buta Kararas, Sisingaan, Kuda Bajir, komunitas pedagang ikan, komunitas motor hias dan motor cross, pesona pakaian adat nusantara, Angklung Dogdog dan Buncis.
“Prosesi Pesona Jagir Festival dibagi dua sesi, siang dan malam. Pada siang, akan menampilkan komposisi musik 500 suara terektek bambu. Kemudian Pesta Rakyat Gubyag, tangkap ikan, Perang Leutak, pentas seni Pencak Silat lumpur wargi Saluyu,” kata Wawan.
Baca Juga : Bulan Depan ke Bali? Jangan Lewatkan Festival Tepi Sawah 2017
Sementara prosesi Pesona Jagir Festival yang digelar malam, akan menampilkan komposisi tari dan lagu. Setelah itu akan dilanjutkan dengan menari bersama “Bangbung Hideung” yang diikuti seluruh pengunjung dengan dipandu penyanyi pop Sunda Rita Tila dan Yanti Puja. Endingnya, ditutup dengan semarak pesta kembang api.
“Tahun lalu Pesona Jagir Festival sempat menjadi trending topic. Mudah-mudahan, kolaborasi Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, bisa membuat culture di Tanah Pasundan bisa makin berkembang dan menjadi milik masyarakat dunia,” ucapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi warisan budaya yang terus lestari di Ciamis. “Bangga melihat tradisi Ciamis dan Jawa Barat. Kelestariannya terus dipelihara. Ini yang menarik. Budaya sebenarnya masih jadi alasan 60 persen orang datang saat berkunjung ke suatu tempat. Kalau orang ramai datang ke Ciamis, itu karena budaya juga,” tutur Arief Yahya.
Harapan Arief, ke depannya acara budaya seperti ini bisa terus lestari dan kuat menjadi identitas dan jati diri bangsa, khususnya untuk kearifan lokal Ciamis. “Kebudayaan ini jadi semacam identitas. Di sisi lain bila dilihat dari nilai ekonomi, acara seperti ini harusnya dapat mensejahterakan rakyat dimana saat banyak pengunjung datang ke Ciamis. Masyarakat sekitar dapat menjajakan kuliner atau pun barang-barang berbasis ekonomi kreatif seperti batik dan kerajinan tangan lain,” imbuhnya.
Dengan alasan itu, semua even dalam Mapag Ramadhan tersebut mendapat dukungan penuh dari Kemenpar lewat Bidang Promosi Wisata Budaya di Divisi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara. Dukungan juga ikut diberikan Dinas Pariwisata (Dispar) dan Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis serta komunitas masyarakat setempat. (*)