Gara-Gara Ini SMPN 1 Lasolo Batal Dapat Bantuan

Gara-Gara Ini SMPN 1 Lasolo Batal Dapat Bantuan
RUANG RKB- Terlihat kepala sekoah SMPN 1 losolo(Maksi spd) saat menunjukkan ruang belajar kelas(RKB) yang beridiri sejak 20 tahun,degan kondisu yang sudah rusak parah mulai dari plafon,pintu,jendela dan temboka bangunan sudau rapuh dan nyaris runtuh,serta segala bantuan yang di salurkan baik dari Daerah maupun pusat untuk perehapan bangunan mulai dari dana alokasi khusus(DAK) dan Banruan Sosial(BANSOS) tersebut di hilangkan oleh pihak dinas pendidikan dalam hal ini Drs,mili sdp Msi.(JEFRI/ZONASULTRA.COM).
Gara-Gara Ini SMPN 1 Lasolo Batal Dapat Bantuan
RUANG RKB– Terlihat kepala sekoah SMPN 1 losolo(Maksi spd) saat menunjukkan ruang belajar kelas(RKB) yang beridiri sejak 20 tahun,degan kondisu yang sudah rusak parah mulai dari plafon,pintu,jendela dan temboka bangunan sudau rapuh dan nyaris runtuh,serta segala bantuan yang di salurkan baik dari Daerah maupun pusat untuk perehapan bangunan mulai dari dana alokasi khusus(DAK) dan Banruan Sosial(BANSOS) tersebut di hilangkan oleh pihak dinas pendidikan dalam hal ini Drs,mili sdp Msi.(JEFRI/ZONASULTRA.COM).

 

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Pihak sekolah SMPN 1 Lasolo Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), harus mengalami kekecewaan akibat tindakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, Mili, yang menghentikan dan mengugurkan surat perintah tugas kepada Maksi, kepala sekolah setempat untuk melaksanakan bintek ke Makassar.

Padahal untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp.300 juta tersebut, salah satu syaratnya harus mengikuti bintek. Bantuan yang bersumber dari Kementerian Pendidikan Pusat ini semestinya sudah diperoleh sejak September 2015 lalu. Bantuan tersebut dikhususnya untuk rehap gedung sekolah.

Akibat belum dirahapnya sekolah tersebut, gedung Ruang kerja belajar (RKB), lab komputer dan beberapa fasilitas sekolah lainnya tak ada perubahan. Seharusnya bangunan yang berdiri sejak 20 tahun lamanya harus segara direhabilitasi dikarenakan kondisi mulai dari plafon, pintu, jedela, lantai dan tembok bangunan sudah rapuh, retak dan rusak parah sehingga nyaris roboh dan membahyakan bagi siswa dan guru yang sedang melangsungkan proses belajar mengajar.

Kasek SMPN 1 Lasolo, Maksi mengatakan, tindakan yang dilakukan kadis pendidikan sangat merugikan sekolah yang dipimpinnya. Ia menuding kadis pendidikan setempat tidak memikirkan 368 orang siswa serta tenaga pengajar di sekolah itu.

“Saya heran ini kadis pendidikan, kenapa dia gugurkan dan hentikan surat tugas saya untuk bintek ke Makassar, padahal itu sudah jelas kita mau dapat bantuan dari pusat dana rehab geudung sekolah. Ini sudah jelas merugikan kita semua,” kata Maksi dengan nada kecewa.

Dikatakanya, tindakan kadis pendidikan ini disinyalir ada unsur politik di 2015 lalu, dikarenakan segala bantuan yang diperuntukkan SMPN 1 Lasolo dihapus oleh pihak dinas. Seperti dana alokasi khusus (DAK) tahun 2015 yang berasal dari APBD Konut sebesar Rp.228 juta dialihkan ke SMPN 1 Sawa sementara sekolah tersebut sudah mendapat dengan anggaran dan proram yang sama,sehingga menimbulkan indikasi dana tersebut dipakai untuk kepentingan politik.

Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Utara, Mili yang berkali-kali dihubungi ponselnya tak pernah aktif. Saat ditemui di rumah dinasnya pun tidak berada ditempat.

 

Penulis : Jefri Ibnu
Editor  : Rustam