MUSCAB DEMOKRAT – Pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara (Sultra) di Hotel Same Kendari, Sabtu (26/8/2017) malam. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Partai Demokrat menggelar musyawarah cabang (Muscab) serentak se-Sulawesi Tenggara (Sultra) di Hotel Same Kendari, Sabtu (26/8/2017) malam. Lewat muscab tersebut dipilih 17 Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) kabupaten/kota.
Acara dibuka langsung oleh Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo yang ditemani beberapa pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat. Pramono menjabat Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP.
Pramono mengatakan muscab bukan ajang untuk saling adu kuat adu menang tapi musyawarah untuk mufakat. Untuk menghindari perpecahan maka ada baiknya pemilihan ketua dilakukan aklamasi (hanya satu kandidat) tanpa melalui voting.
“Tadi saya mendengar ada aklamasi-aklamasi (pemilihan ketua). Biasanya setelah saya berikan pemahaman, banyak caranya, musyawarah mufakat biasanya langsung aklamasi saja. Aklamasi itu tidak diharamkan dalam demokrasi,” kata Pramono.
Aklamasi justru merupakan demokrasi yang tertinggi karena peserta muscab bisa saling menerima dan bisa jadi bagian dari pembangunan partai. Kata Pramono, kalau ada yang mengatakan bahwa demokrasi harus ada lempar kursi maka itu bukan budaya Indonesia.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sultra Muhammad Endang mengatakan mayoritas dari 17 DPC, ketua akan terpilih secara aklamasi. Sebagian DPC lagi akan melalui voting pemilihan ketua lewat muscab yang akan berlangsung hingga Minggu (27/8/017).
“Tapi itu semua kita serahkan kepada pemilik suara. Tidak ada intervensi DPD,” ujar Endang usai pembukaan muscab. (B)
Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati
