ZONASULTRA.COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan Pomalaa (Musrempom) bersama kepala desa dan lurah di desa Totobo, Senin (8/3/2021). Kegiatan ini untuk pertama kalinya melibatkan langsung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) kabupaten Kolaka.
Camat Pomalaa, Mirdan Athar yang memimpin jalannya musyawarah tersebut mengatakan, Musrempom Pomalaa merupakan kegiatan rutin yang sudah berlangsung selama emapt tahun terakhir. Namun tahun 2020 tidak terlaksana karena adanya wabah Covid-19, dimana ANTAM sendiri memfokuskan alokasi anggarannya untuk membantu pemerintah daerah dalam pencegahan wabah tersebut.
Mirdan Athar sendiri menegaskan agar para kepala desa dan lurah di Pomalaa mengusulkan program yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Yakni memprioritaskan program pemberdayaan masyarakat, seperti pendampingan UMKM, serta program yang tidak terakomodir dalam anggaran desa dan pemerintah daerah.
Salah satu fokus program intervensi yang akan diarahkan dalam penganggaran dana Community Social Responsibility (CSR) ANTAM adalah penanganan sampah untuk wilayah sekitar areal operasi perusahaan, seperti kelurahan Dawi-dawi, Tonggoni, Pomalaa dan Kumoro.
Menurut Mirdan Athar, penanganan sampah di kecamatan Pomalaa mesti segera dilakukan mengingat tingkat kepadatan penduduk di area tersebut sangat tinggi.
“Utamanya di kelurahan Dawi-dawi karena lokasi pasar terletak di daerah itu,” katanya.
Kata dia, selama ini ANTAM telah membantu kendaraan dan 4 unit bak sampah, namun kondisinya sudah rusak. Selain itu, Tempat Pembuangan Sampah yang selama ini digunakan di desa Hakatutobu bekas galian PT PMS, sudah tidak bisa lagi digunakan secara maksimal.
“Pomalaa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Jadi tidak heran kalau produksi sampahnya rata-rata 4-5 ton per hari,” katanya.
Sementara itu, Kepala BAPPEDA Kabupaten Kolaka, Samsul Kadar menjelaskan, Musrembang ini merupakan upaya sinergi pembangunan daerah di Kolaka. Kata dia, kecamatan Pomalaa sebagai kota kedua di kabupaten Kolaka tentu memiliki dinamika sosial yang sangat tinggi. Dan hal ini butuh perencanaan dan strategi penangan yang matang.
“Pemda menginginkan agar usulan program dalam musrembang serta usulan saat reses DPRD, mesti sinergi dengan program usulan dalam Musrempom ini. Selain itu, fokuskan usulan program pada sebuah persoalan yang memang sepenuhnya tidak bisa ditangani oleh pemerintah desa atau lurah,” kata Samsul Kadar.
Selain itu, dia juga menghimbau agar para kepala desa dan lurah sebaiknya menyederhanakan usulan programnya dalam Musrempom ini sehingga anggaran dan upaya intervensinya bisa lebih maksimal.
Di tempat yang sama, VP HC, CSR and Finance PT ANTAM Tbk UBPN Sultra, Dito Yulianto mengungkapkan bahwa Musrempom kali ini, pihaknya sengaja melibatkan langsung BAPPEDA Kolaka untuk mensinergikan alokasi program yang sesuai dengan sasaran intervensi pembangunan pemerintah daerah.
“Sesuai arahan bupati Kolaka, kebutuhan masing-masing desa bisa sinkronkan dengan rencana prioritas pembangunan pemerintah daerah. Karena, alokasi CSR ANTAM bersifat membantu pembangunan pemerintah,” kata Dito Yulianto.
Dito Yulianto juga mematikan hasil Musrempom ini akan ditindaklanjuti sesegera mungkin, terutama terkait pengelolaan sampah dan sejumlah program prioritas desa/lurah yang telah diusulkan. (*)