ZONASULTRA.ID,KENDARI– Mahasiswa Program Studi (Prodi) Sarjana Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari menggelar Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) tahap II di Desa Labotoy Jaya, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe dari 31 Januari hingga 11 Februari 2023.
Dosen Pembimbing Kelompok PBL 2 Desa Labotoy Jaya Andi Mauliana mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan PBL tahap I yang dilaksanakan pada Juli 2022.
Pelaksanaan PBL 2 ini, mahasiswa melakukan intervensi fisik dan non fisik. Intervensi fisik mahasiswa membuat percontohan tempat sampah sebanyak 6 buah untuk tiga dusun yang ada di desa tersebut. Tong sampah ini dibagi menjadi dua yakni tempat sampah organik dan anorganik.
Kemudian, untuk intervensi non fisik mahasiswa menggelar penyuluhan di sekolah setempat terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Di antaranya, cara mencuci tangan yang baik dan benar da sikat gigi yang baik.
Selain itu, dilakukan pula penyuluhan di Balai Desa Labotoy Jaya mengenai penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) serta pecegahan stunting dan penangannya dalam 100 hari.
“Jadi permasalahan ini sudah ditemukan waktu PBL 1 melalui musyawarah bersama pemerintah desa setempat. Dan PBL 2 ini kita lakukan intervensi untuk memecahkan persoalan tersebut,” ungkapnya saat ditemui di Ruangan Prodi Sarjana Kesmas.
Melalui kegiatan PBL 2 ini, ia berharap mahasiswa bisa memecahkan masalah dan menentukan prioritas cara mengatasinya. Baik itu melalui pendekatan persuasif dengan masyarakat desa hingga mengubah mindset mereka untuk peduli dengan masalah kesehatan masyarakat.
Ia juga menegaskan, bahwa PBL 2 ini pun bukan sekedar ajang turun lapanagan bagi mahasiswa, tapi bagaiaman misi untuk merubah perilaku dan kepedulian masyarakat tentang kesmas bisa meningkat.
Kepala Desa Labotoy Jaya Yusran mengapresiasi pelaksanaan PBL 2 di desanya, pasalnya melalui kegiatan tesebut dapat membantu dirinya dalam mengindetifikasi masalah kesehatan warganya serta solusi untuk mengatasi hal tersebut.
“Masalah penyakit hipertensi misalnya, kemudian pembuatan tempat sampah itu sangat bermanfaat,” katanya.
Dirinya berharap kerja sama yang terjalin ini dapat terus ditingkatkan ke depannya. Dan apa yang telah dilakukan saat ini bisa dipertahankan oleh warganya.
Ketua Prodi Sarjana Kesmas Rahmawati meyebutkan, pelaksaan PBL 2 telah terlaksana dengan sukses secara serentak di lima desa yang ada di Kecamatan Kapoiala.
Setelah PBL 2, pada Juli 2023 akan digelar kembali PBL 3. Tujuannya dari PBL 3 adalah sebagai bentuk evaluasi dari pelaksanaan PBL 2 berupa intervensi fisik dan non fisik.
“Ya tentunya kita akan lihat apakah, solusi yang kami berikan melalui PBL 2 bisa diikuti oleh masyarakat desa sehingga terjadi perubahan perilaku terhadap kepedulian kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Secara umum ia menyebutkan PBL ini sebagai wadah bagi mahasiswa Prodi Sarjana Kesmas UMW Kendari dalam mengimplementasikan teori yang didapatkan dibangku kuliah melalui praktek pemecahan masalah kesehatan di masyarakat.
Untuk diketahui, lokasi pelaksanaan PBL difokuskan pada kawasan pesisir dan lokasi pertambangan sesuai dengan visi misi universitas. (*)
Editor: Ilham Surahmin