Gelar Unjuk Rasa di Kanwil Kemenag, Salah Satu Massa Jadi Korban Pemukulan

Pemda Pinjam Dana Rp.25 Miliar Untuk Pilkada, Masyarakat Konut Protes
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Jamaludin (21) salah satu massa aksi yang menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (3/1/2017), menjadi korban pemukulan oleh salah seorang preman Kemenag Sultra.

Ilustrasi

Kejadian itu bermula saat aksi unjuk rasa yang di lakukan oleh Keluarga Besar Aktivis Pemerhati Hukum Indonesia Sulawesi Tenggara (APHI Sultra), terkait indikasi pencemaran nama baik dan indikasi asusila serta kode etik yang di lakukan oleh Muh Ali Irfan Kaknwil Kemenag Sultra.

Saat di tanya oleh awak media, Jamaludin menjelaskan, jika pemukulan itu berawal saat mobil sound sistem yang membawanya bersama rekan-rekannya tiba di pintu gerbang Kanwil Kemenag Sultra.

“Pas tiba di pintu gerbang situ, tiba-tiba datang satu preman lamgsung pukul saya. Saya tidak tau juga apa masalahnya, saya juga tidak sangka kalau ada yang mau memukul,” ujarnya.

Akibatnya korban mengalami luka lebam di bagian pipi kirinya, setelah mendapat bogem mentah dari salah satu preman Kanwil Kemenag Sultra.

Untuk di ketahui, dalam aksinya puluhan mahasiswa ini menuntut Menteri Agama RI untuk segera melakukan pencopotan terhadap Kakanwil Kemenag Sultra, yang di duga telah menyalahgunakan jabatan sesuai kepentingan pribadinya dengan tidak mengedepankan nilai-nilai moralitas.

“Justru dia mengedepankan hal hal amoralitas dan menghancurkan nilai nilai keagaamaan, di Kanwil Kemenag Sultra. Kami juga meminta kepada Kementerian Agama untuk tidak melindungi Kakanwil Kemenag Sultra Muh Ali Irfan, yang telah melakukan indikasi pencemaran nama baik dan asusila,” tutur Nuraydin Usman Bolo selaku Koordinator Aksi.

Selain itu massa juga menuntut Kapolda Sultra, untuk segera mengambil tindakan penangkapan kepada Muh Ali Irfan, ketika terindikasi kuat ada unsur pidana korupsi dan pencemaran nama baik di Kanwil Kemenag Sultra. (B)

 

Reporter: Randi Ardiansyah
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini