Gerhana Bulan, Wilayah Sultra Berawan Hingga Hujan Ringan

Gerhana Bulan, Wilayah Sultra Berawan Hingga Hujan Ringan

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Fenomena langka yang terjadi 150 tahun sekali, Super Blood Blue Moon akan kembali terjadi di Indonesia tahun ini dan dapat dilihat hingga Sulawesi Tenggara (Sultra).

Untuk dapat menyaksikan keindahan fenomena alam ini, kondisi cuaca di Sultra harus bersahabat, cerah dan tidak berawan. Namun, berdasarkan prediksi awal Badan Meterologi, Kimatologi dan Geofisika (BMKG), pada 31 Januari 2018 malam akan turun hujan ringan dan berawan.

Prakirawan Stasiun Metereologi Maritim Kendari Adi Istiyono mengatakan, dari prakiraan BMKG, wilayah Sultra akan berawan sampai hujan ringan.

“Akan kami update lagi, fenomena ini dapat dilihat langsung kalau cuaca mendukung,” ungkap Adi melalui layanan WhatsApp, Selasa (30/1/2018).

Peristiwa langka ini adalah Super Blood Blue Moon yaitu adanya tiga fenomena yang terjadi secara bersamaan. Pertama, super moon, blue moon (bulan purnama) dan gerhana bulan.

Super Moon yaitu peristiwa bulan berada di jarak paling dekat dengan bumi dikarenakan garis edar bulan berbentuk elips bukan lingkaran. Pada saat itu bulan 14% lebih besar dari biasanya dan 30% lebih terang.

(Berita Terkait : Jangan Lupa, Besok Ada Gerhana Bulan Total)

Blue Moon atau bulan purnama, ini biasa tapi menjadi langka karena berbarengan dengan super moon dan gerhana.

Serta gerhana bulan yaitu peristiwa disaat bila posisi bumi tepat berada di antara matahari dan bulan yang memaksa sinar matahari untuk melewati atmosfer kemudian atmosfer akan menyaring sebagian cahaya berwarna biru sehingga yang tersisa adalah warna orange dan merah sehingga disebut blood moon.

Saat gerhana bulan total, bulan akan memasuki bayangan bumi sehingga tampak kemerahan.

“Proses gerhana bulan terjadi disaat matahari terbenam sampai tengah malan dan puncaknya pukul 21.30 Wita, sekitar 5 jam dan untuk gerhana bulan total sekitar 1 jam,” ujarnya.

BMKG juga menghimbau masyarakat untuk lebih mewaspadai peningkatan pasang air laut maksimum, terlebih masyarakat pesisir. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini