ZONASULTRA.COM, KENDARI – Usulan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Tenggara (Sultra) terhadap Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Kendari dari partai lain, mendapat reaksi berbeda dari dua partai yakni Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Partai Golkar melalui Wakil Katua Dewan Pengurus Daerah (DPD) II Kota Kendari, Muhammad Ali mengatakan, apa yang disampaikan oleh pengurus DPW PKS Sultra Yaudu Salam Ajo itu patut diapresiasi.
Menurutnya, itu kultur demokrasi yang bagus. Jika seandainya DPD PKS Kendari membuka pendaftaran Cawawali Kendari, ia akan memberikan kredit poin yang sangat tinggi. Karena hal ini adalah upaya memilih calon pemimpin yang baik.
“Memang sebaiknya dibuka pendaftaran.kepada masyarakat Kota Kendari, dari semua kalangan yang berminat silakan. Kalau ada kader partai (Golkar) yang ingin maju, silahkan,” tutur Muhammad Ali saat dihubungi wartawan Zonasultra.com, Sabtu (9/2/2019)
Dikatakan Ali, hal ini kesempatan yang terbuka dan kesempatan besar bagi siapa saja yang akan menconkan diri. Artinya, ujar Muhammad Ali, ada kesempatan menjadi Cawawali Kendari. Bahkan, politisi partai golkar ini, secara pribadi juga berminat menjadi bursa calon.
“Kalau memang PKS membuka pendaftaran, saya akan mencoba maju sebagai Cawawali. Dengan dasar pengalaman tiga periode di DPRD Kendari, saya pikir tidak kurang pengalaman saya untuk mendampingi Wali Kota,” cetus anggota DPRD Kendari ini.
Pendapat berbeda disampaikan Ketua DPD PDIP Kota Kendari Ishak Ismail. Menurut dia, pihaknya hanya sebatas mendukung partai pengusung dalam menentukan kandidat dalam bursa pencalonan. Ia tak ingin terlalu banyak mencampuri urusan partai lain.
“Saya cuma ingin memberi tahu kepada kader PDIP di DPRD Kendari, agar pertama mendorong supaya semua proses diberi kelancaran. Kedua, lakukan pendampingan, sehubungan dengan menentukan regulasi yang tepat soal penjaringan,” katannya saat disambangi di kediamannya, Sabtu (9/2/2019)
Mantan Bakal Calon (Balon) Wali Kota Kendari ini, mengharapkan agar proses pemilihan figur yang akan mendampingi Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir tidak berlangsung lama. Supaya birokrasi bisa berjalan normal. Pria yang kerap disapa anak lorong ini, pun meminta kejadian seperti di Kabupaten Buton tidak terjadi di DPRD Kendari.
“Jangan seperti Buton yang terlau banyak masalah, karena terlalu lama juga itu masalah. Tapi alhamdulillah selesai juga. Apapun yang dia bilang partai pendukung ADP-Sul, itu harus kita beri apresiasi. Tetapi kalau kami mau ikut masuk kedalam, itu bukan domainnya kami,” tutup anak lorong.(a)
