ZONASULTRA.COM, KENDARI – Rumah Sakit Aliyah 3 secara resmi dibuka pada Kamis (3/1/2019). Rumah sakit yang berada di Jalan Poros Bandara Haluoleo, Kecamatan Baruga siap melayani pasien prostat.
Peresmian Rumah Sakit Aliyah 3 ini dipimpin langsung Plt Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir bersama Plt Ketua Tim Penggerak PKK, Sri Lestari.
Sulkarnain Kadir mengatakan, hadirnya RS Aliyah 3 menambah unit pelayanan kesehatan di Kota Kendari. Sehingga pelayanan kesehatan di Kota Kendari semakin meningkat. Sebab, rumah sakit merupakan pelayanan dasar bagi masyarakat.
“Ada progres pertumbuhan yang baik, karena sudah ada tiga cabang, mudah-mudahan ada terus penambahan,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Sejalan dengan visi misi, pihaknya yang ingin menjadikan Kota Kendari sebagai kota layak huni. Maka tentunya pelayanan kesehatan harus memadai, untuk mencapai cita-cita tersebut.
Keberadaan rumah sakit ini juga tentunya akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Hal ini sangat membantu pemerintah kota dalam menyediakan lapangan kerja.
Dirinya pun optimis rumah sakit ini bisa berkembang, seiring dengan perkembangan ekonomi masyarakat di Kota Kendari.
“Jika kondisi perekonomian masyarakat berkembang, akan kondisi kesehatan masyarakat akan baik pula,” tambahnya.
Direktur Rumah Sakit Aliyah 3 Kendari, dr Sabrandi Pratama Saputra mengatakan, pihaknya siap memberikan pelayanan medik berupa pelayanan urologi untuk pasien prostat dan non medik berupa pelayanan kerohanian.
“Kami menyediakan layanan spiritual bagi pasien yang sakratul maut, ini hal baru di Kota Kendari,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan peresmian, Ketua Dewan Pengawas Rumah Sakit Aliyah 3, Musadar Mappasomba. Ia mengatakan, Rumah Sakit Aliyah siap memberikan pelayanan yang profesional.
Rumah sakit ini ingin menjadi bagian dari pemerintah Kota Kendari untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan, guna menyembuhkan penyakit yang diderita oleh masyarakat.
“Insyaallah ada kelebihan dari rumah sakit ini, mudah-mudahan bisa memberikan manfaat kepada pasien. Tidak hanya menyembuhkan pasien tetapi menjalin hubungan kekeluargaan,” pungkasnya.(b)