Gubernur Sebut Empat Isu Inflasi yang Akan Dihadapi Sultra

92
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi

ZONASULTRA.COM, KENDARI- Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menyebut ada empat isu utama terkait inflasi yang akan dihadapi oleh Sultra di masa mendatang.

Hal itu dikemukakan Gubernur saat membuka acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sultra di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur pada Senin (25/4/2022).

Hingga bulan Maret 2022 inflasi Sultra tercatat sebesar 0,17 persen. Kata gubernur, meskipun masih relatif rendah dan terkendali, tetapi tantangan inflasi ke depan tidaklah mudah. Proyeksi inflasi keseluruhan tahun 2022 ini diperkirakan akan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yakni 3,67 persen.

“Meskipun demikian, angka inflasi tersebut masih berada pada range sasaran inflasi nasional sebesar 3,01 persen,” katanya.

BACA JUGA :  Pemerintah Salurkan Beras Cadangan Pangan Pemerintah untuk 219.428 KPM di Sultra

Adapun empat isu utama yang disampaikan gubernur terkait inflasi Sultra ke depan pertama, adalah perkembangan subtitusi minyak goreng sawit dengan minyak goreng kelapa dalam, terkait kebijakan pengendalian harga.

Kedua, kelangkaan pasokan dan tingginya harga barang kebutuhan, yang sering terjadi menjelang hari besar keagamaan seperti Idulfitri. Ketiga yaitu kondisi cuaca ekstrim yang mempengaruhi jumlah produksi beberapa komoditas. Dan keempat adalah panjangnya rantai pasok distribusi komoditas.

Ia menjelaskan inflasi yang terjadi di Sultra cenderung bergejolak terutama dipengaruhi oleh sisi suplai (penawaran) yang berkenaan dengan gangguan produksi dan kelancaran distribusi.

Adapun komoditas yang sampai saat ini masih memberikan kontribusi besar untuk peningkatan inflasi di Sultra adalah komoditas ikan segar, sayuran, daging sapi, bawang, dan minyak goreng.

BACA JUGA :  Sultra Ekspor 56 Ton Biji Pinang ke Negara Iran

Tekanan inflasi komoditas tersebut disebabkan terutama oleh keterbatasan pasokan akibat kondisi cuaca, pola produksi tahunan, terhambatnya distribusi dari daerah pemasok, baik antara kabupaten kota di Sultra ataupun dari luar Sultra akibat kondisi surplus yang tidak merata.

Untuk itu, Kata Ali Mazi sinergi antar Pemerintah Daerah (Pemda) maupun antar sesama organisasi perangkat daerah dan instansi vertikal yang tergabung dalam keanggotaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sultra harus terus diperkuat dalam rangka pengendalian inflasi. (B)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini